Cleveland Clinic mempersembahkan hasil terbaru dari vaksin investigasi untuk mencegah kanker payudara triple-negatif. Vaksin ini umumnya ditoleransi dengan baik dan memicu respons imun yang positif. Uji coba tahap 1 yang tengah berlangsung ini melibatkan 26 pasien, dan studi tahap 2 direncanakan mulai 2025 untuk menilai efikasi vaksin.
Peneliti dari Cleveland Clinic mempresentasikan temuan terbaru dari studi tentang vaksin inovatif yang ditujukan untuk mencegah kanker payudara triple-negatif, bentuk kanker yang paling agresif dan mematikan. Vaksin ini umumnya ditoleransi dengan baik dan mampu memicu respons imun pada sebagian besar pasien. Studi ini dilakukan dalam uji klinis tahap 1 yang melibatkan 26 pasien dan didanai oleh Departemen Pertahanan AS.
Uji klinis yang diluncurkan pada 2021 ini berkolaborasi dengan Anixa Biosciences, direncanakan berlanjut ke tahap 2 untuk menilai efektivitas vaksin dimulai pada 2025 dan berlangsung selama 2-3 tahun. “Kanker payudara triple-negatif adalah bentuk kanker dengan terapi paling tidak efektif,” kata Dr. G. Thomas Budd, peneliti utama, berharap vaksin ini dapat menjadi metode pencegahan bagi individu yang bebas kanker.
Kanker payudara triple-negatif menyumbang proporsi kematian tinggi meskipun merupakan 10-15% dari semua kasus kanker payudara. Vaksin investigasi ini ditargetkan pada protein laktasi, α-laktalbumin, yang hilang setelah laktasi namun terdapat pada banyak kasus kanker payudara triple-negatif. Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Dr. Vincent Tuohy yang menunjukkan bahwa aktivasi sistem imun terhadap α-laktalbumin aman dan efektif.
Dr. Tuohy berkeyakinan bahwa vaksin ini dapat mengubah pendekatan pengendalian kanker payudara. Anixa memiliki lisensi eksklusif atas teknologi vaksin ini sementara Cleveland Clinic berhak atas royalti dan pendapatan komersialisasi. Untuk detail lebih lanjut dan syarat kelayakan, lihat di clinicaltrials.gov.
Vaksin kanker payudara yang sedang diteliti oleh Cleveland Clinic memfokuskan pada mencegah kanker payudara triple-negatif yang dianggap paling sulit diobati. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa protein α-laktalbumin dapat menjadi target untuk menstimulasi respons imun terhadap tumor. Hal ini menjadi penting karena kanker ini lebih umum terjadi pada wanita kulit hitam dan mereka dengan mutasi BRCA1. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arkane terhadap pencegahan kanker agresif yang saat ini memiliki opsi pengobatan yang terbatas.
Temuan terbaru dari studi vaksin kanker payudara di Cleveland Clinic menunjukkan potensi luar biasa dalam memerangi kanker payudara triple-negatif. Vaksin ini terlihat aman dan menghasilkan respons imun yang baik pada pasien. Dr. Budd menyatakan harapan agar vaksin ini dapat membantu pencegahan kanker di masa mendatang, mengingat urgensi pengobatan untuk bentuk kanker ini masih terbatas dan memiliki dampak tinggi pada angka kematian.
Sumber Asli: newsroom.clevelandclinic.org