Dua peneliti MU, Haval Shirwan dan Esma Yolcu, bergabung dalam Cancer Immunoprevention Network dengan dukungan dana $3,8 juta dari NCI. Mereka mengembangkan molekul untuk melatih sistem imun dalam mengenali sel prakanker, yang berpotensi menghentikan perkembangan kanker dan mengubah cara pengobatan bagi pasien berisiko.
Dua peneliti dari Fakultas Kedokteran MU, Haval Shirwan dan Esma Yolcu, telah bergabung dengan Cancer Immunoprevention Network, sebuah inisiatif dari National Cancer Institute (NCI) yang diluncurkan pada 2023. Mereka telah mengembangkan molekul yang dapat melatih sistem imun untuk mengenali dan melawan sel-sel prakanker, yang dapat menghentikan perkembangan kanker. Untuk mendukung penelitian ini, NCI memberikan dana hampir $3,8 juta selama lima tahun.
Molekul yang dikembangkan oleh Shirwan dan Yolcu ini merangsang sel-sel imun dan melatihnya untuk mengenali sel kanker dan prakanker. Walau penelitian ini sejauh ini difokuskan pada pencegahan kanker paru-paru dan serviks pada tikus, data menunjukkan bahwa molekul ini juga efektif untuk berbagai jenis kanker lainnya. “Pencegahan kanker dan identifikasi sel sebelum menjadi kanker akan menghindarkan pasien dari pengobatan standar seperti radiasi dan kemoterapi,” ujar Shirwan.
MU bergabung dengan institusi lain seperti Universitas Emory dan Harvard Medical School dalam jaringan ini. Sebagai anggota jaringan, mereka akan berkomunikasi dengan NCI dan peneliti utama lain untuk membahas kemajuan proyek dan mengatasi berbagai hambatan. Penelitian yang menjanjikan ini menambah ketertarikan dalam memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk pencegahan kanker.
Jika molekul pencegahan kanker ini berhasil dalam uji klinis manusia, hal ini dapat mengubah cara pengobatan bagi pasien berisiko tinggi terkena kanker. “Individu yang mungkin memiliki predisposisi terhadap kanker dan memerlukan pemeriksaan tambahan bisa mendapatkan perawatan ini,” kata Yolcu. Rencana Shirwan dan Yolcu dalam dua tahun ke depan adalah memperluas model mereka yang ada pada tikus, dengan harapan untuk menunjukkan efektivitas molekul ini.
“Saya sangat bersemangat dengan temuan ini. Data yang ada sangat meyakinkan, dan ini akan menjadikan MU dikenal dalam inovasi pencegahan kanker,” kata Shirwan.
Inisiatif yang dipelopori oleh National Cancer Institute ini bertujuan untuk memanfaatkan sistem imun untuk pencegahan kanker. Penelitian ini menerima dukungan dana yang signifikan untuk memahami bagaimana molekul baru dapat memberikan pelatihan bagi sistem imun dalam mengenali sel-sel prakanker. Program ini juga melibatkan kerjasama antar universitas terkemuka untuk memperkuat penelitian dan pengembangan di bidang ini.
Penelitian oleh Haval Shirwan dan Esma Yolcu dari MU menunjukkan potensi besar dalam pencegahan kanker melalui pelatihan sistem imun. Dengan dana dari NCI, mereka memfokuskan upaya untuk menguji molekul baru dalam model hewan, yang bisa menjadi langkah berharga menuju pengobatan kanker yang lebih efektif dan tidak invasif. Kerjasama bersama institusi lain diyakini dapat mempercepat kemajuan penelitian ini.
Sumber Asli: medicine.missouri.edu