Percobaan Pencegahan Kanker Payudara di WashU

Sebuah penelitian di Washington University bertujuan menurunkan insiden kanker payudara dengan mengevaluasi obat osteoporosis, denosumab, pada wanita premenopause dengan kepadatan payudara tinggi. Penelitian ini didanai dengan hibah $3 juta dan fokus pada potensi Denosumab dalam mengurangi risiko kanker payudara.

Penelitian baru di Washington University School of Medicine di St. Louis bertujuan untuk menurunkan angka kasus kanker payudara di Amerika Serikat. Dengan dukungan hibah $3 juta dari National Cancer Institute, sebuah percobaan klinis fase 2 akan mengeksplorasi potensi obat osteoporosis, denosumab, untuk mengurangi kepadatan payudara pada wanita premenopause. Wanita dengan kepadatan payudara tinggi memiliki risiko kanker payudara yang jauh lebih besar. Obat ini, yang disetujui FDA pada tahun 2010 untuk osteoporosis, diharapkan menjadi alternatif untuk terapi pencegahan kanker payudara yang lebih tradisional, seperti tamoksifen.

Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum di kalangan wanita, dengan sekitar 330.000 kasus diagnosis baru setiap tahun di Amerika. Wanita dengan payudara padat memiliki risiko 4-6 kali lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara dibandingkan wanita dengan kepadatan payudara lebih rendah. Hal ini menjadikan kepadatan payudara penting untuk diperhatikan dalam strategi pencegahan kanker.

Percobaan ini akan melibatkan 210 wanita premenopause berusia 40 tahun ke atas yang memiliki kepadatan payudara tinggi. Peserta akan menerima suntikan denosumab atau plasebo, dan efeknya terhadap kepadatan payudara akan dievaluasi dalam rentang waktu 12 bulan. Harapannya, penemuan ini akan membuka jalan untuk opsi pencegahan kanker payudara yang lebih banyak dengan efek samping yang lebih sedikit.

Sumber Asli: medicine.washu.edu

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *