Pria muda dengan kanker berisiko sedikit lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur dan memiliki anak dengan berat badan rendah. Penelitian ini tidak menemukan peningkatan risiko cacat lahir pada keturunan mereka. Data berasal dari lebih dari 42.000 kasus penderita kanker antara 1995 hingga 2015, menyoroti pentingnya konseling kesehatan reproduksi.
Penelitian UTHealth Houston menunjukkan bahwa pria muda dan remaja yang memiliki kanker memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi melahirkan bayi prematur dan dengan berat badan rendah, tetapi tidak ada peningkatan risiko cacat lahir pada keturunan mereka. Penelitian ini, yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute, menganalisis data lebih dari 42.000 pria berusia 15-39 tahun yang didiagnosis kanker antara tahun 1995 dan 2015.
Risiko melahirkan prematur di antara pria dengan kanker adalah 8,9%, dibandingkan 8% untuk mereka yang tidak memiliki kanker. Adapun angka berat badan rendah, tercatat 6% untuk pria dengan kanker dan 5,3% untuk yang tanpa kanker. Para peneliti menekankan pentingnya konseling reproduksi bagi pria muda dan remaja yang berjuang melawan kanker.
Latar belakang penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap masalah kesuburan bagi pria penderita kanker sering kali diabaikan. Kebanyakan penelitian terkait hasil kelahiran berkaitan dengan wanita, tanpa banyak data untuk pria. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman tentang risiko yang dihadapi ayah muda dengan kanker.
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pria muda dengan kanker mungkin berisiko melahirkan anak prematur dan dengan berat badan rendah. Namun, tidak ada peningkatan risiko cacat lahir yang ditemukan. Penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan perhatian terhadap konseling kesehatan reproduksi untuk pria muda yang menjalani pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.newswise.com