Studi Identifikasi Subtipe Tinggi Risiko Leukemia Akut Anak dan Strategi Pengobatan

St. Jude dan 50 peneliti internasional menemukan subtipe berisiko tinggi dari γδ T-ALL pada anak dengan kerentanan genom untuk diobati. Penelitian ini melibatkan 200 anak dengan γδ T-ALL, mengidentifikasi mutasi genetik yang mempengaruhi hasil klinis, serta menemukan potensi terapi menggunakan inhibitor PARP.

Penelitian yang dilakukan oleh St. Jude Children’s Research Hospital dan 50 peneliti kolaboratif internasional berhasil mengidentifikasi subtipe penyakit leukemia anak yang jarang, yaitu gamma delta T-cell acute lymphoblastic leukemia (γδ T-ALL). Penemuan ini mengungkap subtipe penyakit berisiko tinggi dan kerentanan genom yang dapat menjadi target obat yang sudah ada. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cancer Discovery.

T-cell acute lymphoblastic leukemia (T-ALL) menyumbang 15% dari total leukemian pada anak, dan 10-15% kasus T-ALL jenis γδ. Peneliti menemukan bahwa anak-anak berusia di bawah tiga tahun memiliki hasil yang buruk saat menderita γδ T-ALL. Selain itu, mutasi genetik tertentu juga berkontribusi pada hasil klinis yang buruk.

“Ini adalah contoh hebat dari pertanyaan klinis yang perlu dijawab melalui kolaborasi,” kata Hiroto Inaba dari St. Jude. Tim peneliti memperoleh data dari 13 kelompok studi klinis dan berhasil mengumpulkan 200 anak dengan γδ T-ALL, menjadikannya sebagai kohort terbesar yang pernah dilaporkan.

Inaktivasi STAG2 memengaruhi organisasi kromatin, mengganggu ekspresi gen yang berkaitan dengan pematangan sel T. Penelitian juga menemukan bahwa pengaturan ulang kromosom yang tidak biasa antara STAG2 dan LMO2 menghidupkan kembali gen LMO2.

“Sangat penting untuk mengenali subtipe γδ T-ALL agar pengobatan dapat disesuaikan dengan tepat,” tambah Mullighan. Selain itu, peneliti mengidentifikasi strategi pengobatan potensial menggunakan inhibitor PARP yang menunjukkan janji untuk pengobatan γδ T-ALL.

“Ini sangat menggembirakan mengidentifikasi terapi yang ditargetkan bagi pasien dengan hasil yang buruk,” ungkap Inaba. Dengan dataset genomik dan klinis ini, peneliti akan terus mencari pengobatan yang lebih baik untuk pasien di masa mendatang.

Leukemia limfoblastik akut (ALL) merupakan sekitar 30% dari semua kanker anak. T-cell acute lymphoblastic leukemia (T-ALL) mencakup 15% dari ALL anak, dan γδ T-ALL merupakan subtipe yang jarang ditemukan, sehingga sulit untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami karakteristik molekuler γδ T-ALL dan mencarikan Pemberian terapi yang lebih efektif bagi anak-anak penderita.

Penelitian ini berhasil mengidentifikasi subtipe berisiko tinggi dari γδ T-ALL dan kerentanan genom yang dapat ditargetkan dengan pengobatan yang sudah ada, seperti inhibitor PARP. Dengan mengenali subtipe ini pada pasien, pengobatan dapat disesuaikan untuk meningkatkan hasil klinis. Kerjasama yang lebih luas di komunitas leukemia anak diharapkan dapat mempercepat kemajuan dalam pengobatan penyakit langka ini.

Sumber Asli: www.stjude.org

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *