Prestige, bersama DoubleTree by Hilton dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia, mengadakan gala amal Pink Ribbon pada 22 Oktober untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara. Dengan melibatkan tokoh perempuan inspiratif, acara ini bertujuan untuk mendukung pencegahan kanker payudara dan mendorong gaya hidup sehat. Yayasan juga menekankan pentingnya deteksi dini agar perempuan lebih peduli dengan kesehatan mereka.
Prestige bekerja sama dengan DoubleTree by Hilton Jakarta – Diponegoro dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia mengundang tujuh wanita inspiratif untuk berpartisipasi dalam pemotretan khusus. Mereka akan mengadakan gala amal pertama, Pink Ribbon Gala, pada 22 Oktober untuk menggalang dana dan meningkatkan kesadaran mengenai pencegahan kanker payudara. Linda Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, mengingatkan bahwa 70 persen pasien kanker payudara baru memeriksakan diri ketika sudah dalam stadium lanjut. Kesadaran yang rendah ini menyebabkan hanya 2 persen pasien pada tahap akhir yang memiliki harapan hidup lima tahun. PTKES tetap fokus pada pencegahan untuk mengurangi jumlah korban kanker payudara stadium lanjut dengan harapan bebas kanker stadium lanjutan pada tahun 2030. Acara gala amal tersebut juga akan menjadi pertemuan bagi para penyintas dan pendukung kampanye.
Hotel ini pada tahun lalu meluncurkan kampanye kesadaran DoubleTreePinkMonth dengan membagikan 1.000 boneka beruang berwarna merah muda. Tujuan kampanye tersebut adalah untuk mendorong dukungan bagi penyintas kanker payudara. Tahun ini, hotel meningkatkan jumlahnya menjadi 2.500 boneka untuk menyebarkan pesan positif tentang pencegahan kanker payudara. Nils-Arne Schroeder, Manajer Umum hotel, menegaskan bahwa partisipasi dalam kampanye ini merupakan bagian dari komitmen Travel with Purpose dari Hilton untuk memperkuat komunitas.
Ayla Dimitri, seorang fashion content creator, merasa terinspirasi oleh keteguhan penyintas kanker payudara dan menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan. “Sebagai wanita, kita harus sadar akan pentingnya kesehatan mental dan fisik,” katanya. Michelle Pangemanan juga mengingatkan tentang pentingnya kesadaran di kalangan wanita, yang sering kali tidak mengetahui risiko kanker payudara sampai sudah terlambat. Dia menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit.
Olivia Lazuardy, seorang blogger gaya, ingin menginspirasi orang lain melalui kampanye ini. Dia memiliki hubungan dekat dengan orang yang didiagnosis kanker payudara dan berpendapat tentang perlunya deteksi dini melalui pemeriksaan rutin. Harumi Sudrajat mengingat pengalaman kehilangan ayahnya akibat kanker dan menganggap sikap positif sangat penting dalam berjuang melawan penyakit.
Angel Pieters melihat kampanye ini sebagai cara untuk menunjukkan empati kepada penyintas kanker payudara. Dia percaya bahwa dukungan emosional dan moral sangat berarti. Adik beradik Maria dan Elizabeth Rahajeng mengajak wanita untuk peduli pada kesehatan payudara mengingat pengalaman dalam keluarga mereka yang berhubungan dengan kanker payudara. Mereka mendorong pentingnya mengenali gejala dan menjaga gaya hidup sehat.
Kesadaran dan pendidikan mengenai kanker payudara merupakan kunci untuk meningkatkan angka deteksi dini. Mereka menyerukan agar semua perempuan dapat saling mendukung dan menjaga kesehatan tubuh demi mencegah penyakit ini.
Kanker payudara merupakan kanker paling umum di Indonesia. Sayangnya, banyak wanita baru memeriksakan diri saat penyakit sudah berkembang ke stadium lanjut, yang sangat mengurangi peluang bertahan hidup. Yayasan Kanker Payudara Indonesia berusaha meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan melalui kampanye dan gala amal. Kegiatan ini memberikan harapan dan dukungan bagi penyintas sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini.
Melalui kampanye pencegahan kanker payudara, diharapkan lebih banyak wanita menjadi sadar akan pentingnya pemeriksaan diri dan gaya hidup sehat. Keterlibatan berbagai tokoh perempuan dalam acara ini menunjukkan bahwa kesadaran tentang kanker payudara merupakan tanggung jawab bersama. Dengan pendidikan dan dukungan yang tepat, angka kematian akibat kanker payudara dapat diminimalkan, membuka jalan menuju kesadaran yang lebih baik bagi perempuan Indonesia.
Sumber Asli: www.prestigeonline.com