Studi baru tentang equol, metabolit dari isoflavon kedelai, menunjukkan efek antitumornya yang menjanjikan. Equol dapat berperan dalam pencegahan kanker, khususnya kanker yang bergantung pada hormon, dengan interaksi di reseptor estrogen. Namun, pemahaman tentang mekanisme kerjanya dan efek pada berbagai tumor masih perlu diteliti lebih lanjut.
Sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal Gut Pathogens membahas metabolisme isoflavon kedelai menjadi equol oleh bakteri usus tertentu, serta perannya dalam pencegahan kanker. Equol, yang dikaitkan dengan pola makan yang kaya isoflavon, dapat mengikat reseptor estrogen, memiliki efek anti-androgen dan antioksidan, serta menunjukkan potensi dalam pengobatan kanker baik yang bergantung pada hormon maupun yang tidak. Meskipun equol menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan dampaknya pada berbagai jenis tumor.
Kedelai dan produk kedelai mengandung isoflavon yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan gejala menopause. Isoflavon berfungsi sebagai fitoestrogen yang dapat meniru efek estrogen. Gut microbiota tidak hanya membantu dalam konversi isoflavon menjadi equol yang lebih bioavailable, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan pencegahan kanker. Hanya sekitar 25-50% populasi dunia bisa menghasilkan equol, bergantung pada diet dan faktor genetik.
Equol menunjukkan potensi sebagai agen pencegahan kanker, namun kita perlu mengeksplorasi lebih lanjut tentang mekanisme dan konsentrasi efektifnya di berbagai jenis tumor. Penelitian harus memperhatikan hubungan antara mikrobiota usus dengan produksi equol dan dampaknya terhadap kanker, serta menginovasi intervensi diet untuk meningkatkan produksinya.
Sumber Asli: www.news-medical.net