Penambahan Lenvatinib dan Pembrolizumab pada TACE Memperpanjang PFS Kanker Hati yang Tidak Dapat Dioperasi

Kombinasi lenvatinib/pembrolizumab dengan TACE meningkatkan PFS secara signifikan pada pasien dengan HCC yang tidak dapat dioperasi, dengan median PFS 14,6 bulan. Hasil menunjukkan 75% tingkat OS pada 24 bulan. Studi masih memerlukan tindak lanjut untuk memverifikasi data lebih lanjut.

Penambahan lenvatinib/pembrolizumab pada TACE memberikan perbaikan numerik dalam progresi bebas kelangsungan hidup (PFS), namun diperlukan tindak lanjut lebih lama untuk memverifikasi temuan ini. Hasil studi fase 3 LEAP-012 menunjukkan bahwa kombinasi TACE dengan lenvatinib dan pembrolizumab secara signifikan meningkatkan PFS dibandingkan TACE saja pada pasien dengan karsinoma hepatoseluler (HCC) yang tidak dapat dioperasi.

Berdasarkan tinjauan independen buta, PFS median adalah 14,6 bulan untuk kombinasi lenvatinib/pembrolizumab dibandingkan 10,0 bulan untuk TACE dengan plasebo. Temuan tambahan menunjukkan bahwa manfaat PFS pada arm kombinasi umumnya sebanding di seluruh subkelompok yang ditentukan sebelumnya. Tingkat keselamatan hidup (OS) pada 24 bulan mencapai 75% untuk arm TACE dengan lenvatinib/pembrolizumab.

Perbandingan ORR adalah 47% untuk kombinasi tersebut dibandingkan dengan 33% pada arm plasebo, dengan median durasi respons lebih lama. Investigasi juga menunjukkan waktu median hingga progresi lebih baik pada arm lenvatinib/pembrolizumab. Data menunjukkan perbaikan signifikan pada endpoint utama PFS.

Dalam studi LEAP-012, 480 pasien diacak untuk menerima TACE dengan lenvatinib dan pembrolizumab atau plasebo. Kriteria inklusi termasuk usia minimal 18 tahun dan HCC yang tidak dapat dioperasi. Rata-rata usia di ambas itu adalah 65 tahun dan mayoritas pasien pria serta memiliki status kinerja ECOG 0.

Kedua arm memiliki tingkat efek samping lebih dari 99%. Efek samping terkait pengobatan lebih banyak terjadi pada arm kombinasi dibandingkan plasebo, dengan hipertensi dan proteinuria menjadi efek samping paling umum yang dilaporkan. Temuan ini menunjukkan perlunya penanganan yang hati-hati terhadap risiko efek samping dalam pengobatan baru ini.

Kombinasi pengobatan lenvatinib dan pembrolizumab dengan metode terapi transarterial chemoembolization (TACE) berpotensi menjadi pilihan baru bagi pasien dengan karsinoma hepatoseluler yang tidak dapat dioperasi. Studi LEAP-012 menerapkan desain acak untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi ini dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kondisi serius dan memberikan informasi nilai tambah dalam perawatan kanker hati.

Kombinasi lenvatinib dan pembrolizumab dengan TACE menunjukkan peningkatan signifikan dalam PFS dan ORR pada pasien dengan HCC yang tidak dapat dioperasi. Meskipun hasil awal menjanjikan, dibutuhkan pemantauan lebih lanjut untuk menyimpulkan keamanan jangka panjang dan manfaat dari terapi ini. Pengelolaan efek samping harus tetap menjadi fokus dalam pengobatan.

Sumber Asli: www.oncnursingnews.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *