Sebuah penelitian dari Universitas Missouri menemukan bahwa menargetkan gen ERBB2 dapat memperlambat pertumbuhan kanker endometrium pada tikus yang memiliki mutasi PTEN. Temuan ini menawarkan pendekatan baru dalam pengelolaan kanker, terutama untuk perempuan yang memprioritaskan kesuburan dan penanganan pada tahap awal penyakit.
Penelitian dari Universitas Missouri menunjukkan bahwa targeting gen ERBB2 pada tikus dengan mutasi PTEN dapat memperlambat pertumbuhan kanker endometrium secara signifikan. Temuan ini memberikan harapan untuk pengobatan alternatif di luar histerektomi dan terapi agresif, idealnya untuk perempuan yang ingin menjaga kesuburan dan mengelola kanker pada tahap awal. Penelitian ini menemukan bahwa dengan menargetkan dan menonaktifkan ekspresi gen tertentu, kemungkinan untuk menghentikan pertumbuhan tumor meningkat. ERBB2 adalah salah satu gen yang mengatur pertumbuhan sel.
Kanker endometrium adalah kanker paling umum pada organ reproduksi wanita, dengan sekitar 65.000 kasus yang diperkirakan terjadi tahun ini. Mutasi pada protein PTEN dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kanker. PTEN normalnya berfungsi mengatur pembelahan dan pertumbuhan sel, tetapi mutasinya memungkinkan sel berkembang biak tanpa kontrol. Penelitian ini menggunakan model tikus untuk mengeksplorasi terapi sel kanker terarah yang menargetkan ERBB2, yang diperkirakan dapat menghambat pertumbuhan tumor.
Penemuan ini menunjukkan adanya metode baru dalam memperlambat pertumbuhan kanker endometrium dan dapat menjaga berbagai pilihan perawatan. Dengan penanganan standar yang bergantung pada histerektomi dan pengobatan agresif selanjutnya, diperlukan pendekatan alternatif untuk menjaga kesuburan bagi pasien. Hal ini menegaskan perlunya lebih banyak penelitian dalam memahami mekanisme pertumbuhan tumor dalam kanker endometrium.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com