UCLA mengembangkan tes berbasis kertas untuk deteksi kanker ke sistem saraf pusat yang cepat, yang memungkinkan dokter mencari hasil diagnosis sel kanker dalam cairan serebrospinal dengan lebih efisien dan real-time, menjawab kebutuhan mendesak untuk pengobatan yang lebih efektif.
Peneliti di UCLA sedang mengembangkan tes baru untuk mendeteksi penyebaran kanker ke sistem saraf pusat pada hari yang sama saat kunjungan dokter. Penyebaran ini, yang dikenal sebagai penyakit leptomeningeal (LMD), memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah, dan saat terdeteksi, pasien hanya memiliki waktu beberapa bulan. Metode pengujian saat ini memerlukan waktu hingga beberapa minggu untuk hasil, yang menyebabkan penundaan kritis dalam penanganan pasien.
Dr. Won Kim menyatakan, “Anda tidak bisa menunggu satu atau dua bulan untuk menetapkan diagnosis atau melihat apakah pengobatan berhasil.” Penelitian dua tahun ini, yang didanai oleh NIH, berupaya menghasilkan tes yang memungkinkan deteksi LMD secara langsung dan memantau efektivitas pengobatan secara real-time.
Profesor Daniel Kamei menyoroti tantangan dalam mendeteksi konsentrasi rendah sel kanker dalam cairan serebrospinal menggunakan tes berbasis kertas. Mereka merancang kit diagnostik yang mencakup pengolahan sampel dan tes kertas khusus, mirip dengan tes COVID-19 dan kehamilan. Tes ini bertujuan untuk memberikan konfirmasi kehadiran sel kanker dan pengukuran konsentrasi sel kanker pada hari yang sama.
Tes yang ada saat ini memerlukan pengiriman cairan serebrospinal ke laboratorium, yang mengambil waktu satu hingga dua minggu. Kim juga menjelaskan bahwa tes awal memiliki tingkat deteksi 50%, memerlukan pengujian tambahan untuk meningkatkan akurasi. Kemampuan untuk memantau sel tumor secara real-time sangat penting untuk menentukan efektivitas pengobatan, menurut Kamei.
Penelitian ini didanai sebesar $375,000 dan mencakup pengembangan dua jenis diagnostik, menggunakan sel kanker yang dibeli dan beberapa sampel pasien. Jika berhasil, mereka berencana melakukan uji coba klinis multicenter. Hasil awal dari penelitian ini diharapkan akan tersedia pada tahun 2026.
Penyakit leptomeningeal (LMD) terjadi ketika kanker dari lokasi primer seperti paru-paru atau payudara menyebar ke otak atau tulang belakang, sering kali melalui cairan serebrospinal. Kelangsungan hidup pasien yang ada dalam keadaan ini sangat rendah, menjadikan deteksi dini fundamental untuk perawatan yang efektif.
Studi ini berpotensi dapat mengubah cara kanker leptomeningeal dideteksi dan dikelola dengan pengujian yang lebih cepat dan efisien. Jika tes yang dikembangkan berhasil, dokter akan bisa mendapatkan hasil lebih cepat, yang sangat penting mengingat kelangsungan hidup pasien yang hanya beberapa bulan. Penelitian ini juga diharapkan bisa mengurangi biaya pengujian LMD.
Sumber Asli: www.uclahealth.org