Kanker Tiroid: Strategi Baru dalam Perawatan

Kanker tiroid, dianggap sebagai ‘catur molekuler’, menghadirkan tantangan bagi ahli onkologi. Dengan mutasi gen, sel kanker dapat beradaptasi dan menghindari pengobatan. Deteksi biomarker seperti BRAF dapat meningkatkan diagnosis dan hasil pengobatan. Pengobatan terbaru juga menunjukkan potensi baru untuk pasien.

Kanker tiroid sering dibandingkan dengan permainan “catur molekuler”, di mana ahli onkologi dan sel kanker saling bereaksi satu sama lain. Sel kanker memiliki banyak strategi untuk bertahan hidup, mengakibatkan tantangan bagi pengobatan. Tangkal strategi ini, kemajuan dalam profil molekuler dan biomarker kini membantu memahami kanker tiroid dengan lebih baik, meski terapinya masih terbatas.

Kanker tiroid adalah jenis kanker langka, menyumbang 2,2% dari semua kasus kanker baru. Terdapat empat jenis utama kanker tiroid: papiler, folikuler, meduler, dan anaplastik. Meski tingkat kelangsungan 5 tahun untuk kanker ini mencapai 98,4%, bentuk anaplastik sangat mematikan, dengan tingkat kematian hampir 100%. Terapi bisa mencakup bedah, radiasi, dan terapi bertarget.

Papiler tiroid kanker umum memerlukan diagnosis akurat, namun biopsi sering kali tidak memberikan hasil jelas, meningkatkan risiko bedah yang tidak perlu. Penelitian menunjukkan bahwa deteksi mutasi BRAF dapat meningkatkan akurasi diagnosis kanker. Mutasi BRAF V600E menunjukkan potensi untuk menentukan kelayakan pengobatan kombinasi pada pasien kanker tiroid anaplastik.

Pengobatan terbaru seperti selpercatinib untuk beberapa kanker tiroid lanjutan telah disetujui FDA. Selanjutnya, penelitian tentang karakteristik metabolik tipe molekul baru di kanker tiroid berpotensi mengungkap target terapi novel. Analisis menunjukkan aktivitas metabolisme satu karbon dan meningkatnya ekspresi transporters pada subtipe kanker tiroid.

Penemuan mutasi BRAF fusi menawarkan harapan untuk terapi baru. Penelitian mengungkapkan bahwa banyak pasien menunjukkan fusi ini setelah menjalani terapi pengobatan. Oleh karena itu, biopsi pasca-program menjadi krusial untuk memahami resistensi terhadap pengobatan dan memiliki potensi meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien. Dalam dunia onkologi, pemahaman akan “catur molekuler” terus berkembang.

Meskipun tantangan berat dalam pengobatan kanker tiroid, penelitian berkelanjutan mengenai biomarker dan terapi bertarget membawa harapan baru. Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman lebih baik tentang mekanisme sel kanker, diharapkan terjadi kemajuan signifikan dalam perawatan dan hasil pengobatan kanker tiroid.

Kanker tiroid termasuk kanker langka yang menyumbang sekitar 2,2% dari semua kasus kanker baru. Terdapat empat tipe utama yaitu papiler, folikuler, meduler, dan anaplastik. Diagnosis tidak tepat seringkali mengakibatkan prosedur bedah yang tidak perlu. Penelitian terbaru berfokus pada pemanfaatan biomarker dan terapi terarah untuk meningkatkan efektivitas pengobatan dan hasil bagi pasien yang mengalami kanker tiroid.

Kemajuan dalam penelitian kanker tiroid menunjukkan pentingnya memahami mekanisme resistensi pengobatan. Dengan deteksi biomarker dan terapinya yang terus berkembang, prospek untuk perawatan yang lebih efektif bagi pasien kanker tiroid semakin menjanjikan. Usaha ini menjadi langkah awal menuju hasil pengobatan yang lebih baik.

Sumber Asli: www.aacr.org

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *