HPV adalah penyakit menular seksual umum yang dapat menyebabkan kanker. Individu transmasculine (TM) menghadapi hambatan dalam akses ke screening kanker serviks. Metode pengujian HPV yang dikumpulkan sendiri dapat memberikan alternatif yang nyaman. Penyesuaian pada layanan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan partisipasi TM dalam pemeriksaan ini.
Human papillomavirus (HPV) adalah penyakit menular seksual paling umum di AS. Dengan lebih dari 200 subtipe, HPV dapat menyebabkan infeksi kronis yang berisiko kanker. Screening untuk kanker serviks, termasuk tes HPV, harus tersedia untuk semua orang dengan serviks, termasuk individu transmasculine (TM) yang seringkali kurang terlayani. Tingkat infeksi HPV pada TM setara dengan wanita cisgender, menciptakan kebutuhan untuk opsi screening yang sesuai dengan gender.
HPV paling sering ditransmisikan melalui hubungan seksual, baik vaginal maupun anal. Sebagian besar penularan terjadi pada zona transisi di jaringan epitel. Strain HPV dibagi menjadi kategori risiko tinggi dan rendah, dengan HPV jenis 16 dan 18 sebagai penyebab utama kanker serviks. Sampel biasanya diambil oleh profesional kesehatan, tetapi ada kekhawatiran di kalangan TM mengenai kenyamanan selama prosedur ini.
Panduan pemantauan kanker serviks telah membantu mengurangi angka mortalitas secara signifikan dalam 30 tahun terakhir. Dalam konteks ini, individu TM memiliki akses lebih rendah terhadap screening dibandingkan homolog cisgender mereka, yang berisiko sama terhadap kanker serviks. Keterbatasan tersebut sering kali disebabkan oleh stigma, rasa takut diskriminasi, serta kekhawatiran tentang bagaimana penyedia layanan kesehatan akan memandang identitas mereka.
Kemajuan dalam metode pengujian HPV dapat memberikan peluang bagi individu TM untuk melakukan screening secara mandiri. Pengujian swab servikal yang dikumpulkan sendiri menawarkan alternatif yang akurat dan pribadi, meningkatkan kemungkinan partisipasi. Berdasarkan studi yang ada, ada kesepakatan yang tinggi antara sampel yang dikumpulkan sendiri dan sampel yang diambil oleh profesional.
Diterimanya metode pengambilan sampel sendiri oleh FDA pada Mei 2024 merupakan langkah penting dalam memperluas akses screening, mendukung TM untuk melakukan pemeriksaan dengan lebih nyaman. Ini dapat meningkatkan angka keterlibatan peserta dalam program pemeriksaan kanker serviks. Pendidikan dan kesadaran di kalangan kesehatan primer sangat penting untuk mempromosikan pentingnya pemeriksaan ini di komunitas yang kurang terlayani.
HPV adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, karena dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Idenya adalah untuk menanggapi rendahnya tingkat pemeriksaan kanker serviks di kalangan individu TM dengan menawarkan opsi screening yang lebih inklusif. Penelitian menunjukkan bahwa metode pengujian alternatif, seperti swab yang dikumpulkan sendiri, dapat membantu mengatasi kekhawatiran yang berhubungan dengan identitas gender dan stigma yang dihadapi TM.
Perawatan kesehatan yang penuh perhatian dan inklusif terhadap gender sangat penting untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan bagi individu TM. Pengenalan metode pengujian HPV yang dapat diambil sendiri memberikan alternatif yang lebih nyaman dan pribadi, memungkinkan lebih banyak individu untuk mengikuti pedoman pemeriksaan nasional dan mengurangi angka kanker serviks. Pendidikan berkelanjutan di kalangan penyedia layanan sangat diperlukan untuk mendukung komunitas ini.
Sumber Asli: www.infectiousdiseaseadvisor.com