Banyak penyintas kanker menginginkan dokter membahas masalah seksual setelah pengobatan, namun seringkali topik ini diabaikan. Penelitian menunjukkan 80% pasien mengalami masalah seksual, namun jarang mendapat dukungan atau informasi dari dokter. Keterbukaan dalam hubungan dapat membantu pasien membangun kepercayaan dan keintiman dengan pasangan mereka.
Banyak dokter enggan membicarakan masalah seksual setelah pasien kanker sembuh. Namun, banyak penyintas yang menginginkan diskusi tersebut. Deltra James, seorang penyintas kanker payudara tahap 4, merasakan perubahan drastis dalam hidupnya setelah diagnosis. Ketika pernikahannya berakhir, ia harus kembali bekerja dan tinggal bersama ibunya, sementara ia ingin menikmati kehidupan baru dengan kencan dan hubungan intim, tetapi khawatir tentang efek samping dari pengobatan.
Penyintas kanker sering mengalami masalah seksual sebagai efek samping dari perawatan, yang dapat memengaruhi kehidupan cinta dan hubungan mereka. Angka penyintas kanker terus meningkat, dengan lebih dari 18 juta saat ini, dan diperkirakan akan mencapai 26 juta pada tahun 2040. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 80% penyintas mengalami kesulitan dalam kehidupan seksual pasca pengobatan, namun banyak dokter tidak membahas topik ini.
Diskusi tentang kesehatan seksual penting bagi penyintas kanker untuk membantu mereka mengatasi perubahan fisik dan emosional setelah perawatan. Kesadaran dokter tentang kebutuhan ini masih kurang, sehingga banyak pasien merasa terabaikan. Keterbukaan dalam komunikasi dengan pasangan juga dapat membantu membangun keintiman dan kepercayaan dalam hubungan pasca kanker.
Sumber Asli: www.wvia.org