Studi baru menemukan bahwa protein PIN1 berperan dalam kanker kandung kemih dengan memicu sintesis kolesterol. Kombinasi statin dan inhibitor PIN1 dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan tingginya jumlah kasus dan kematian kanker kandung kemih, penelitian ini penting untuk mengembangkan terapi baru.
Sebuah studi terbaru mengidentifikasi protein yang mendukung pertumbuhan kanker kandung kemih dengan memicu sintesis kolesterol melalui model sel dan tikus. Peneliti menemukan bahwa kombinasi dua jenis obat efektif mengganggu jalur ini, sehingga menghambat pembentukan sel kanker dan pertumbuhan tumor. Kombinasi tersebut berupa statin yang telah digunakan untuk menurunkan kolesterol dan mengobati penyakit kardiovaskular pada manusia. Dengan lebih dari 600.000 kasus kanker kandung kemih baru pada 2022, kebutuhan akan pengobatan baru semakin mendesak. Hunter, penulis senior studi ini, menjelaskan bahwa protein PIN1 berperan penting dalam proses ini, meningkatkan aktivitas sel kanker. PIN1 dikenal terlibat dalam proliferasi sel dan mencegah apoptosis, serta memungkinkan sel tumor berinvasi. Dengan modulasi sintesis kolesterol menunjukkan potensi baru dalam terapi kanker, kombinasi statin dan inhibitor PIN1 dapat menurunkan kadar kolesterol dalam jaringan kanker. Karena PIN1 terlibat dalam beberapa jenis kanker, pendekatan serupa mungkin berpotensi diterapkan pada kanker lain.
Kanker kandung kemih menjadi isu kesehatan global dengan banyaknya kasus baru dan kematian setiap tahunnya. Meskipun telah ada berbagai terapi seperti kemoterapi dan imunoterapi, pengobatan yang benar-benar efektif masih terbatas. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara kolesterol dan kanker serta menjelaskan bagaimana gangguan pada jalur sintesis kolesterol dapat membantu mengatasi pertumbuhan kanker. Pemahaman tentang protein-pemimpin seperti PIN1 membuka jalan untuk pendekatan pengobatan baru yang dapat mengubah profil terapi kanker.
Penelitian terbaru menunjukkan pentingnya protein PIN1 dalam pertumbuhan kanker kandung kemih, serta menunjukkan potensi kombinasi statin dan inhibitor PIN1 untuk menghambat sintesis kolesterol dan mengurangi pertumbuhan tumor. Selanjutnya, pemahaman lebih lanjut tentang peran PIN1 dapat membawa pada pengembangan terapi baru untuk kanker lain. Kebutuhan akan pengobatan kanker yang lebih efektif dan tidak invasif sangat mendesak, dan studi ini merupakan langkah positif ke arah itu.
Sumber Asli: www.medicalnewstoday.com