Penelitian baru memperkenalkan teknik berbasis ICG dan pencitraan fluoresen untuk meningkatkan akurasi dalam diseksi kelenjar getah bening pada bedah kanker kandung kemih. Hasil menunjukkan waktu operasi yang lebih singkat dan akurasi diseksi yang lebih tinggi. Pendekatan ini dapat memperbaiki hasil pasien dan menjadi praktik standar.
Kanker kandung kemih adalah salah satu tumor ganas yang paling umum dalam sistem kemih dan pengobatannya memiliki berbagai tantangan. Cystectomy radikal (RC) menjadi perawatan utama untuk kasus invasif, tetapi prognosisnya tetap suram karena kemungkinan metastasis ke kelenjar getah bening. Diseksi kelenjar getah bening panggul (PLND) berperan penting dalam meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Namun, metode dan lingkup PLND sering diperdebatkan dan prosedurnya berisiko merusak organ dan saraf di sekitarnya, menunjukkan perlunya teknik bedah yang lebih tepat.
Pada 16 Juli 2024, sebuah studi diterbitkan dalam UroPrecision yang memperkenalkan pendekatan baru dalam bedah kanker kandung kemih. Para peneliti dari Rumah Sakit Pertama Universitas Medis Shanxi mengembangkan teknik yang memanfaatkan indocyanine green (ICG) dan pencitraan fluoresen untuk membimbing PLND, memberikan alternatif yang lebih akurat dan efisien daripada metode tradisional.
Studi ini melibatkan 54 pasien yang menjalani RC dan PLND. Metode baru melibatkan penyuntikan ICG ke pergelangan kaki dan perineum, memungkinkan para ahli bedah untuk melacak aliran ICG melalui sistem limfatik menggunakan sistem pencitraan laparoskopi fluoresen 4K, menjadikan pemisahan kelenjar getah bening lebih presisi. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini mengurangi waktu operasi PLND rata-rata 6,2 menit dan meningkatkan akurasi diseksi kelenjar getah bening hingga 93,41% dibandingkan 75,91% pada kelompok kontrol tanpa panduan ICG.
Dr. Xiaofeng Yang, peneliti utama, menekankan pentingnya teknik baru ini: “Mengintegrasikan ICG dan pencitraan fluoresen dalam bedah kanker kandung kemih adalah terobosan. Hal ini penting untuk mencegah kekambuhan kanker dan menjamin presisi dalam pemisahan kelenjar getah bening panggul. Temuan kami menunjukkan perlunya inovasi terus-menerus dalam onkologi bedah untuk meningkatkan perawatan pasien.”
Penerapan teknik pencitraan fluoresen ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi pengobatan kanker kandung kemih. Dengan meningkatkan akurasi dan efisiensi PLND, metode ini dapat memangkas komplikasi bedah dan meningkatkan hasil jangka panjang pasien. Teknik ini dapat menjadi praktik standar dalam RC dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang metastasis tumor, mendorong riset dan strategi pengobatan di masa depan.
Kanker kandung kemih merupakan tantangan serius dalam pengobatan onkologi, dengan cystectomy radikal menjadi pilihan utama untuk invasif. Diseksi kelenjar getah bening sangat penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup, tetapi seringkali tidak optimal. Penelitian baru menunjukkan penggunaan teknik inovatif untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam prosedur bedah yang krusial ini.
Teknik baru yang memanfaatkan ICG dan pencitraan fluoresen untuk panduan PLND menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi operasi. Dengan potensi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan hasil pasien, pendekatan ini berpotensi menjadi praktik standar dalam bedah kanker kandung kemih dan berkontribusi pada inovasi dalam pengobatan onkologi.
Sumber Asli: www.newswise.com