Studi menunjukkan bahwa pemantauan MRI dan bedah preventif dapat mengurangi kematian karena kanker payudara dan ovarium pada wanita dengan mutasi BRCA1 dan BRCA2. Namun, perluasan akses dan pengujian genetik yang lebih luas masih menjadi tantangan bagi implementasi langkah-langkah ini.
Studi terbaru menunjukkan bahwa tindakan pencegahan kanker dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara dan ovarium pada wanita dengan mutasi gen BRCA. Pertama, wanita dengan mutasi BRCA1 yang menjalani pemantauan MRI secara berkala memiliki peluang lebih rendah untuk meninggal karena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada wanita dengan mutasi BRCA2. Studi kedua menunjukkan bahwa bedah pengangkatan rahim dan indung telur secara preventif dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker ovarium dan payudara. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya tindakan pencegahan ini, namun mayoritas peserta adalah wanita kulit putih, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kelompok etnis dan ras lainnya. Dengan meningkatnya pentingnya pemahaman tentang risiko genetik, akses ke pengujian genetik yang memadai sangat penting untuk langkah-langkah pencegahan yang lebih baik. Terdapat hambatan dalam penerapan tindakan ini, termasuk kurangnya akses ke konselor genetik dan pembiayaan yang tidak selalu mencakup pemantauan MRI. Penelitian juga menunjukkan bahwa lebih banyak orang perlu diuji untuk mutasi genetik berisiko, dengan program-program seperti Traceback dan Screen Project yang ditujukan untuk membiayai dan memudahkan akses bagi populasi berisiko. Dalam rangka mengurangi kematian akibat kanker payudara dan ovarium, diperlukan kesadaran yang lebih besar dan akses yang setara untuk semua tindakan pengurangan risiko yang direkomendasikan.
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 terkait dengan risiko tinggi kanker payudara dan ovarium, di mana 60% hingga 70% individu yang memiliki perubahan genetik ini berisiko didiagnosis kanker payudara. Meskipun ada rekomendasi dari organisasi kanker untuk tindakan pengurangan risiko, banyak tantangan di dunia nyata yang menghambat implementasi, termasuk rendahnya jumlah orang yang menjalani tes genetik dan terbatasnya layanan konseling genetik.
Dua studi terbaru menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan bagi wanita dengan mutasi gen BRCA untuk mengurangi risiko kematian kanker. Pemantauan MRI dan bedah preventif terbukti mengurangi kemungkinan kematian, meskipun ada tantangan dalam pelaksanaannya. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengujian genetik dan akses yang lebih baik sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam mengurangi kematian akibat kanker.
Sumber Asli: www.cancer.gov