Pentingnya skrining dini kanker paru tidak bisa diabaikan, mengingat kanker paru merupakan penyebab utama kematian terkait kanker. Tes CT scan dosis rendah yang cepat dan tidak menyakitkan menjadi cara efektif untuk mendeteksi kanker lebih awal. Namun, masih banyak orang yang memenuhi syarat yang belum melakukan pemeriksaan, meskipun program Eddy berusaha meningkatkan akses terhadap pemeriksaan ini.
Deteksi dini kanker paru sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup. Tes yang mudah dan cepat adalah CT scan dosis rendah, yang tidak memerlukan persiapan atau pengambilan darah. Sayangnya, hanya sedikit orang yang memenuhi syarat untuk tes ini yang melakukannya.
Siapa saja yang sebaiknya melakukan skrining kanker paru? Mereka yang berisiko tinggi termasuk perokok aktif atau mantan perokok dengan kriteria: berusia 50-79 tahun, riwayat merokok minimal 20 paket-tahun, serta merokok dalam 15 tahun terakhir. Juga, orang yang pernah mengalami kanker paru-paru, esofagus, kepala, atau leher harus melakukan penyaringan secara rutin.
Kanker paru menyumbang lebih banyak kematian terkait kanker dibandingkan dengan kanker payudara, prostat, dan pankreas digabungkan. Meskipun begitu, metode deteksi dini untuk kanker paru tidak sepopuler yang lain. Hanya 50% orang yang memenuhi syarat mendapatkan skrining untuk kanker kolorektal dan 80% perempuan mendapatkan mamogram untuk kanker payudara. Ketidaksetaraan dalam penyebaran informasi dan akses menjadi tantangan utama dalam meningkatkan skrining kanker paru.
Deteksi dini kanker paru sangat penting untuk meningkatkan peluang hidup pasien. Program seperti Eddy, yang merupakan mobil skrining, berupaya menjangkau masyarakat yang sulit mendapatkan tes ini. Dengan menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi awal, diharapkan lebih banyak orang dapat mendapatkan manfaat dari skrining ini.
Sumber Asli: www.roswellpark.org