Dostarlimab, kombinasi dengan kemoterapi, kini disetujui di Eropa untuk pengobatan kanker endometrium canggih. Kombinasi ini menurunkan risiko kematian hingga 31% dan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan plasebo. Persetujuan ini memberikan opsi baru bagi pasien.
Dostarlimab (Jemperli) dipadukan dengan kemoterapi kini telah mendapat persetujuan dari Komisi Eropa untuk digunakan sebagai perawatan lini pertama bagi pasien dewasa dengan kanker endometrium yang canggih atau kambuh dan memenuhi syarat untuk terapi sistemik. Kombinasi ini sebelumnya hanya disetujui untuk tumor endometrium yang memiliki pemulihan pemeriksaan celah (MMRp) dan stabil mikro-satelit (MSS). Dalam percobaan RUBY fase 3, dostarlimab menunjukkan tambahan manfaat morbiditas, mengurangi risiko kematian sebesar 31% dibandingkan dengan kemoterapi saja. Pada 2,5 tahun, tingkat kel存97% di kelompok dostarlimab dibandingkan 49% di kelompok plasebo, dengan median kelangsungan hidup keseluruhan sebesar 44,6 bulan.
Kanker endometrium merupakan salah satu jenis kanker ginekologi yang umum, dan pengobatan tradisional seperti kemoterapi seringkali tidak memberikan hasil yang diharapkan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kortikosteroid dan kemoterapi bisa lebih efektif jika dipadukan dengan imunoterapi berbasis dostarlimab. Kesejahteraan pasien dapat meningkat dengan adanya pilihan pengobatan lebih dari sekadar terapi konvensional.
Dostarlimab kini secara resmi dapat digunakan bersamaan dengan kemoterapi untuk mengobati kanker endometrium yang canggih atau kambuh sesuai keputusan baru dari Komisi Eropa. Pengobatan ini menawarkan penurunan risiko kematian yang signifikan dan hasil kelangsungan hidup yang lebih baik, membuka harapan baru bagi pasien tersebut. Efek samping yang diamati dalam percobaan juga diterima dengan baik, menunjukkan potensi terapi baru yang menjanjikan.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com