Program Penelitian Baru CHOP untuk Mengurangi Efek Jangka Panjang Perawatan Kanker

Sebuah program baru di CHOP berfokus pada mengurangi efek jangka panjang dari perawatan kanker pada anak-anak, termasuk risiko penyakit jantung dan kanker sekunder. Penyintas seperti Talley dan Korneffel berbagi pengalaman mereka tentang kesulitan yang dihadapi setelah pengobatan kanker dan pentingnya dukungan sosial. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker dengan mengatasi komplikasi kesehatan jangka panjang.

Sebuah program penelitian baru di CHOP berfokus pada pengurangan efek jangka panjang dari perawatan kanker pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara mengurangi risiko penyakit jantung, keterlambatan hormon, dan komplikasi kesehatan lainnya setelah perawatan kanker. Talley, yang menjalani pengobatan leukemia saat kecil, mengalami kanker tiroid dan ginjal sebagai efek samping dari perawatan sebelumnya. Di usia 27 tahun, dia menggambarkan perjalanan sulitnya setelah pengobatan, termasuk merasakan efek samping jangka panjang.

Sebagai anak, Talley menjalani transplantasi sumsum tulang dan kemoterapi, tetapi pada akhirnya harus berjuang melawan kanker sekunder. Perawatan kanker canggih seperti kemoterapi dan radiasi dapat menyelamatkan nyawa, tetapi juga dapat menyebabkan efek samping berbahaya seperti perkembangan hormon yang tertunda dan kanker sekunder. Program baru di CHOP bertujuan untuk memahami dan mengatasi masalah-masalah ini. Mostoufi-Moab, program direktur, menjelaskan pentingnya meningkatkan kualitas hidup para penyintas kanker setelah mereka dinyatakan sembuh.

Cita rasa kewarasan pasca-kanker adalah hal yang perlu dihadapi banyak penyintas, seperti merencanakan janji temu dengan berbagai spesialis dan pemeriksaan rutin. Talley merasa bahwa pemulihan setelah kanker lebih rumit daripada yang dipikirkan orang banyak. Dampak mental dan emosional dihidapi saat tumbuh dewasa setelah diagnosis kanker bisa sangat mencolok. Korneffel, yang juga penyintas kanker, mencatat bahwa perawatan sebelumnya meninggalkan efek jangka panjang.

Kedua penyintas sepakat bahwa meskipun mereka harus menghadapi risiko kesehatan di masa depan akibat pengobatan kanker, menjaga hubungan sosial dan mencari hal-hal yang membawa kebahagiaan membantu mereka. Talley menekankan pentingnya menerima kenyataan bahwa kendali atas situasi kadang tidak ada, dan terbuka terhadap pengalaman yang datang. Dukungan dari komunitas dan keluarga sangat penting dalam jalur pemulihan ini.

Program penelitian baru di Children’s Hospital of Philadelphia (CHOP) memfokuskan perhatian pada efek jangka panjang dari perawatan kanker pada anak-anak. Banyak anak yang selamat dari kanker menghadapi komplikasi kesehatan serius akibat pengobatan mereka. Selama bertahun-tahun, kemajuan dalam pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radiasi, telah menyelamatkan hidup banyak anak, tetapi efek sampingnya sering kali membuat mereka menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks di kemudian hari. Dengan program baru ini, CHOP berupaya memahami dan mencegah komplikasi tersebut serta meningkatkan kualitas hidup para penyintas.

Program baru di CHOP bertujuan untuk mengatasi efek negatif jangka panjang dari perawatan kanker pada anak-anak. Penyintas seperti Talley dan Korneffel mengisyaratkan bahwa hidup setelah kanker memerlukan perhatian lebih pada kesehatan mental dan fisik. Dengan fokus pada kualitas hidup selain dari kesembuhan, CHOP berupaya memberikan dukungan yang lebih baik bagi penyintas kanker. Menciptakan kesadaran akan komplikasi kesehatan dan menemukan cara untuk mencegahnya sangat penting bagi kualitas hidup jangka panjang anak-anak yang selamat dari kanker.

Sumber Asli: whyy.org

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *