Menjelajahi Penggunaan Tes Pengklasifikasi Genomik dalam Stratifikasi Risiko Kanker Prostat

Tes pengklasifikasi genetik menunjukkan potensi untuk memengaruhi keputusan pengobatan bagi pasien dengan kanker prostat lokal. Namun, ada kebutuhan untuk lebih banyak data mengenai efektivitas biaya dan dampaknya pada kelompok yang beragam.

Ulasan sistematis menunjukkan bahwa tes pengklasifikasi genetik (GC) mungkin memengaruhi klasifikasi risiko atau keputusan pengobatan pada pasien dengan kanker prostat (PCa) lokal. Namun, data lebih lengkap diperlukan mengenai efektivitas biaya, utilitas klinis, serta dampaknya terhadap kelompok rasial dan etnis, terutama pria kulit hitam. Penelitian ini diterbitkan di Annals of Internal Medicine.

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum di antara pria dengan tingkat agresivitas yang bervariasi. Penentuan jenis pengobatan yang tepat menjadi tantangan karena ketergantungan pada pedoman tradisional seperti NCCN, yang sering kali tidak akurat. Penggunaan tes genomik seperti Decipher, Prolaris, dan Oncotype DX GPS menawarkan pendekatan baru dengan menggambarkan agresivitas tumor secara genetik.

Penelitian merekomendasikan perlunya uji coba yang lebih baik untuk mengevaluasi dampak tes GC terhadap manajemen kanker prostat, serta bagaimana hal ini memengaruhi pengambilan keputusan pasien dan klinisi. Hasil menunjukkan variasi dalam reklassifikasi risiko berdasarkan jenis tes yang digunakan.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *