PFAS dalam Air Minum Terkait dengan Meningkatnya Insiden Kanker

Sebuah studi menunjukkan bahwa PFAS dalam air minum terkait dengan peningkatan insiden kanker antara 2016 hingga 2021. Temuan ini mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara PFAS dan beberapa jenis kanker, dengan kontribusi signifikan terhadap insiden kanker tahunan di Amerika Serikat. Penelitian ini menyarankan perlunya langkah-langkah untuk mengurangi paparan PFAS dalam air.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan substansi per- dan polifluoroalkil (PFAS) dalam air minum terkait dengan meningkatnya insiden kanker. Penelitian ini, yang dipimpin oleh Shiwen Li dari Universitas California Selatan, menganalisis data kanker dari 2016 hingga 2021 dan menemukan bahwa PFAS di air minum berhubungan dengan peningkatan insiden kanker di berbagai sistem tubuh, termasuk saluran pencernaan, endokrin, dan saluran pernapasan. Rata-rata rasio insiden kanker bervariasi antara 1,02 hingga 1,33, dengan PFBS memiliki rasio tertinggi untuk kanker rongga mulut.

Analisis ini mengambil data dari Program Surveilans, Epidemiologi, dan Hasil dan mencari kadar PFAS melalui UCMR3 dan UCMR5. Penelitian menunjukkan kontribusi PFAS terhadap 4,626 hingga 6,864 kasus kanker baru setiap tahun di AS. Temuan ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih baik untuk mengurangi risiko kanker yang berhubungan dengan PAPAS dalam air minum,
mengingat hubungan yang signifikan dengan kanker leukimia dan sistem kemih juga teridentifikasi secara berbeda antara jenis kelamin.

PFAS dikenali sebagai kelompok bahan kimia yang sulit diurai dengan potensi merusak kesehatan, dan kini semakin banyak penelitian yang menunjukkan dampak buruknya. Zat-zat ini sering ditemukan dalam berbagai produk konsumen dan dapat mencemari sistem air bersih. Penelitian terbaru menyoroti hubungan antara paparan PFAS dalam air minum dan peningkatan insiden kasus kanker di populasi, yang menunjukkan perlunya langkah pencegahan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shiwen Li dan rekan-rekannya mengungkapkan hubungan signifikan antara PFAS dalam air minum dan peningkatan insiden kanker di berbagai sistem tubuh. Dengan temuan ini, penting untuk mengembangkan strategi mitigasi untuk mengurangi paparan PFAS. Data menunjukkan bahwa PFAS berpotensi menyebabkan ribuan kasus baru kanker setiap tahun.

Sumber Asli: www.renalandurologynews.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *