Penelitian di SickKids menunjukkan bahwa skrining gejala yang dilaporkan sendiri mengurangi beban gejala pada pasien kanker anak. Dalam studi ini, 445 peserta berusia 8-18 tahun mengikuti skrining selama delapan minggu, dan hasil menunjukkan penurunan signifikan pada 12 dari 15 gejala. Data dari penelitian ini menekankan pentingnya perawatan berbasis pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Skrining gejala yang dilaporkan sendiri secara teratur dikaitkan dengan penurunan beban gejala dibandingkan dengan perawatan biasa pada pasien kanker anak, menurut penelitian baru yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Toronto dan Rumah Sakit untuk Anak-Anak (SickKids). Penelitian ini melibatkan 445 peserta berusia 8 hingga 18 tahun yang menerima perawatan kanker di 20 pusat kanker pediatrik di AS. Setengah dari pusat pusat tersebut menerapkan intervensi skrining, sementara setengahnya menyediakan perawatan biasa setelah penilaian dasar. Peserta di lokasi skrining diminta untuk memantau 15 gejala tiga kali seminggu selama delapan minggu. Sebanyak 12 dari 15 gejala menunjukkan penurunan signifikan dalam skor gejala total pada akhir periode.
Penelitian ini berasal dari dorongan untuk mendengar suara anak-anak yang sedang menjalani pengobatan kanker, menggambarkan seberapa terganggu mereka oleh gejala. Tujuannya adalah untuk menemukan cara yang lebih baik dalam merawat anak, menjadikan pengobatan kanker lebih ramah dan memperbaiki kualitas hidupnya. Alat penilaian simptoma yang digunakan, SSPedi, membantu pasien untuk melaporkan dan melacak gejala mereka, sehingga menginformasikan tim medis mengenai tingkat ketidaknyamanan yang dirasakan anak.
Studi ini menunjukkan bahwa skrining gejala yang dilaporkan sendiri dapat meningkatkan pengendalian gejala pada pasien kanker anak, meskipun ada peningkatan kunjungan tak terduga ke unit gawat darurat. Ini menekankan pentingnya menyediakan jalur perawatan yang mendukung untuk membantu anak dan orang tua membuat keputusan yang tepat mengenai gejala yang dialami. Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa pendekatan seperti ini efektif dan dapat diterapkan dalam praktik kesehatan anak.
Sumber Asli: www.news-medical.net