Sebuah studi menemukan bahwa minum susu bisa mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 17%. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara 300mg kalsium yang dikonsumsi setiap hari dan penurunan risiko kanker. Kanker kolorektal semakin banyak dialami oleh orang dewasa muda dan berhubungan dengan faktor gaya hidup.
Sebuah penelitian baru di Nature Communications menunjukkan bahwa konsumsi susu dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Penelitian oleh Universitas Oxford dan Cancer Research UK memantau kebiasaan makan 542.778 wanita Inggris selama lebih dari 16 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mengonsumsi 300 miligram kalsium setiap hari, setara dengan segelas susu, dapat mengurangi risiko kanker ini sebesar 17%. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kalsium yang mengikat asam empedu dan asam lemak dalam usus besar, sehingga mengurangi efek karsinogeniknya.
Selama penelitian, sebanyak 12.251 wanita didiagnosis dengan kanker kolorektal. Penelitian ini juga menyoroti bahwa mengonsumsi lebih dari 30 gram daging merah dan olahan setiap hari meningkatkan risiko kanker usus sebesar 8%. Selain itu, konsumsi alkohol, terutama segelas besar anggur setiap hari, meningkatkan risiko sebesar 15%. Di sisi lain, produk biji-bijian utuh, buah-buahan, serat, asam folat, dan vitamin C dapat memberikan perlindungan terhadap kanker kolorektal. Yogurt juga menunjukkan manfaat kesehatan yang serupa.
Kanker kolorektal merupakan kanker yang umum terjadi, dengan 45.000 kasus baru mỗi tahun di Inggris. Penyakit ini lebih sering terjadi pada lansia, terutama di atas 50 tahun. Faktor gaya hidup seperti merokok, kurang olahraga, dan diet buruk berkontribusi pada peningkatan risiko kanker. Data menunjukkan bahwa 54% kasus kanker usus dapat dicegah melalui pola hidup yang sehat.
Penelitian ini menemukan bahwa efek perlindungan susu terhadap risiko kanker usus tidak tergantung pada faktor diet dan kebiasaan hidup lainnya. Peneliti mengemukakan bahwa produk susu mengandung asam linoleat terkonjugasi, yang mungkin memiliki sifat anti-kanker. Namun, mereka mengingatkan agar individu dengan intoleransi laktosa dan alergi berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan diet.
Dr. Luc Colemont menekankan bahwa sementara susu dapat mengurangi risiko, tidak semua orang yang meminum susu akan terhindar dari kanker kolorektal. Efek perlindungan dari konsumsi susu dapat diterapkan pada berbagai jenis susu, termasuk susu penuh, semi-skim, dan skim. Penelitian ini juga mencatat bahwa kanker kolorektal semakin banyak ditemukan pada orang yang lebih muda, terutama di bawah 55 tahun.
Kanker kolorektal semakin sering ditemui di kalangan orang dewasa muda. Penelitian menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kalsium dari susu dan pengurangan risiko kanker ini. Penelitian terdahulu mendukung peran kalsium dan faktor diet lainnya dalam melawan kanker kolorektal, dengan fokus baru pada mengonsumsi susu sebagai upaya pencegahan yang sederhana dan efektif.
Peningkatan konsumsi susu dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif terhadap kanker kolorektal. Penelitian menunjukkan bahwa asupan kalsium dari susu mengurangi risiko kanker ini, sementara faktor diet lainnya juga berpengaruh. Dengan gaya hidup sehat, potensi risiko kanker kolorektal dapat diminimalkan.
Sumber Asli: www.jpost.com