Tiga Cara Mencegah Kanker Kepala dan Leher

Kanker tenggorokan adalah salah satu kanker yang tumbuh paling cepat dan seringkali terkait dengan HPV. Menurut Mayo Clinic, ada tiga cara utama untuk mencegah kanker kepala dan leher: hindari merokok, minimalkan alkohol, dan mendapatkan vaksinasi HPV. Diet sehat juga dianjurkan.

Kanker tenggorokan, termasuk kanker kepala dan leher, merupakan salah satu kanker yang tumbuh paling cepat dan seringkali terkait dengan virus human papillomavirus (HPV). Menurut Dr. Katharine Price dari Mayo Clinic, ada tiga cara untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kepala dan leher:

1. Hindari merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko utama yang meningkatkan kemungkinan kanker, terutama kanker non-HPV.

2. Minimalkan konsumsi alkohol
Penggunaan alkohol meningkatkan risiko kanker kepala dan leher, terutama jika dikombinasikan dengan merokok.

3. Vaksinasi HPV
Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV, yang berkontribusi pada sekitar 70% kasus kanker kepala dan leher.

Dr. Price juga menganjurkan untuk menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan utuh dan membatasi makanan olahan serta gula rafinasi.

Kanker kepala dan leher, seperti kanker orofaring, mencakup kanker yang terkait HPV dan kanker yang tidak terkait HPV. Kedua jenis tersebut memiliki perbedaan dalam biologinya dan menunjukkan respons yang berbeda terhadap pengobatan. Kanker terkait HPV dapat lebih mudah diobati dengan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi, sementara paparan rokok dan alkohol berperan besar dalam kanker kepala dan leher non-HPV.

Untuk mengurangi risiko kanker kepala dan leher, sangat penting untuk menghindari merokok dan alkohol, serta mendapatkan vaksinasi HPV. Menjaga pola makan sehat juga disarankan sebagai langkah preventif. Dengan mematuhi langkah-langkah ini, kita dapat lebih baik melindungi diri dari kanker yang berkembang dengan cepat ini.

Sumber Asli: www.newswise.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *