Penelitian menggunakan influencer AI yang bernama Wanda untuk menyebarkan pesan pencegahan kanker melalui Instagram. Dengan biaya €100, kampanye ini menjangkau lebih dari 9,900 orang dalam 10 hari. Efektivitas dari dua strategi iklan menunjukkan potensi influencer AI dalam kampanye kesehatan digital, terutama dalam menjangkau audiens muda.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa influencer yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat efektif untuk menyebarkan pesan pencegahan kanker. Peneliti menciptakan karakter virtual bernama Wanda dengan menggunakan alat AI generatif dan menjadwalkannya untuk memposting konten selama lima hari di Instagram. Beberapa risiko kanker utama, seperti konsumsi alkohol dan paparan sinar matahari, difokuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dan hasilnya menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang terarah dapat mengoptimalkan dampak dari messaging tersebut.
Kanker menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia, dengan lebih dari dua pertiga kematian prematur dianggap dapat dicegah. Namun, banyak cara pencegahan yang ada tidak dikenal oleh kelompok sasaran. Penelitian ini mengakui perlunya strategi komunikasi yang lebih relevan, khususnya dengan generasi muda yang lebih suka berinteraksi lewat media sosial. Menggunakan AI sebagai influencer menawarkan pendekatan baru dan hemat biaya dalam mendekati isu ini.
Studi ini menunjukkan potensi influencer yang dihasilkan AI dalam komunikasi kesehatan digital. Dengan investasi kecil, lebih dari 9,900 orang terjangkau, dan kedua strategi iklan memberikan hasil yang mirip, meskipun terdapat perbedaan demografi. Yang terpenting, pemahaman tentang demografi dan preferensi audiens sangat penting untuk memaksimalkan efektivitas kampanye pencegahan kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.news-medical.net
