Anak Dari Keluarga Miskin Kurang Beruntung Bertahan Hidup Dari Kanker

Anak-anak dari keluarga miskin memiliki tingkat kelangsungan hidup kanker yang lebih rendah, terutama jika mereka non-kulit putih. Risiko kematian meningkat 4% untuk setiap kenaikan dalam indeks kemiskinan lingkungan. Penelitian menemukan adanya keterlambatan dalam pengobatan bagi anak-anak dari latar belakang sosioekonomi kurang beruntung.

Anak-anak dari keluarga miskin kurang beruntung dalam bertahan hidup dari kanker, terutama jika mereka bukan keturunan kulit putih, menurut sebuah penelitian terbaru. Risiko kematian anak penderita kanker meningkat 4% dengan setiap kenaikan satu poin pada indeks kemiskinan lingkungan mereka, yang mengukur 17 faktor sosial ekonomi. Penelitian tersebut menemukan bahwa anak non-kulit putih memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat kanker.

Latar belakang penelitian ini berfokus pada disparitas hasil kesehatan yang dialami anak-anak dari latar belakang sosioekonomi yang berbeda. Fokus penelitian adalah pada kanker pediatrik, dengan data diambil dari catatan Kanker Texas yang mencakup hampir 3.900 anak yang didiagnosis dengan tumor antara 1995 dan 2019, dimana rata-rata usia diagnosis adalah sekitar 4,5 tahun. Penelitian ini menyoroti bagaimana status sosial dan ekonomi mempengaruhi akses serta waktu pengobatan yang diterima oleh anak-anak ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosioekonomi dan ras berkontribusi besar terhadap perbedaan hasil pengobatan kanker pada anak. Dengan lebih lambatnya waktu mulai pengobatan, terutama pada anak hitam dan dari daerah pedesaan, menjadi perhatian utama. Diharapkan bahwa temuan ini dapat mendorong perbaikan dalam keragaman ras dan sosioekonomi dalam uji klinis kanker pediatrik dan meningkatkan akses layanan kesehatan.

Sumber Asli: www.usnews.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *