Forum Global Memperkuat Komitmen Menuju Penghapusan Kanker Serviks

Forum Global Penghapusan Kanker Serviks di Kolombia menghasilkan komitmen besar, termasuk dana $600 juta untuk meningkatkan vaksinasi dan skrining. Dengan beragam organisasi global bergabung, tujuan forum ini adalah mempercepat tindakan untuk mengatasi kanker serviks sebagai masalah kesehatan publik. Ada penekanan pada pentingnya vaksin HPV dalam mengurangi kematian akibat kanker serviks.

Sejak tahun 2000, penelitian tentang HPV dan kanker serviks telah menghasilkan alat pencegahan yang efektif untuk mengurangi kejadian kanker serviks, terutama di negara berpenghasilan rendah. Vaksin HPV dan program skrining yang lebih baik adalah langkah penting untuk mengatasi masalah kesehatan global ini, meski kanker serviks masih menjadi kanker paling umum keempat di kalangan wanita di seluruh dunia. Setiap dua menit, seorang wanita meninggal karena kanker serviks, biasanya di usia muda. Meskipun ada komitmen global yang meningkat, masih banyak yang harus dilakukan untuk menghilangkan kanker serviks sebagai masalah kesehatan. Saya baru-baru ini bergabung dengan Center for Global Health (CGH) di NCI untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem kesehatan yang terlibat dalam strategi pencegahan dan pengendalian kanker serviks.

Pada bulan Maret, saya menghadiri Forum Global Penghapusan Kanker Serviks pertama di Cartagena, Kolombia. Forum yang diselenggarakan oleh Kolombia, Spanyol, dan sembilan lembaga kesehatan terkemuka ini bertujuan untuk mengembangkan komitmen dari pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pengendalian kanker serviks. Di sana hadir berbagai organisasi internasonal, termasuk WHO dan UNICEF, serta kelompok pembiayaan internasional seperti Bank Dunia. Lebih dari 40 negara terwakili, dan banyak pemimpin berbagi program baru dan tantangan global. Saya berharap grup advokasi pasien tetap menjadi pemangku kepentingan kritis di tingkat internasional.

Event tersebut bersifat bersejarah dengan komitmen besar, termasuk dana $600 juta. Kebanyakan komitmen terkait vaksin HPV, seperti dari Yayasan Bill & Melinda Gates yang berjanji untuk mempercepat vaksinasi terhadap 242 juta gadis dalam empat tahun. Gavi juga berkomitmen memvaksinasi 86 juta gadis di 27 negara berpenghasilan rendah hingga menengah. PAHO menjanjikan dukungan teknis untuk mencegah lebih dari 1,4 juta kematian di masa depan akibat kanker serviks. Vaksinasi krusial mengingat biaya dan tantangan skrining kanker serviks.

Dukungan untuk program skrining kanker serviks juga ditegaskan oleh UNITAID, WHO, PAHO, USAID, dan Bank Dunia. Ini adalah puncak pertama sejak WHO menyerukan penghapusan kanker serviks sebagai masalah kesehatan publik pada 2018. Diskusi terbuka mengenai tantangan implementasi vaksinasi dan skrining di berbagai sistem kesehatan global sangat menggembirakan. Negara-negara yang baru memulai program mereka sudah cepat beradaptasi. Komitmen tersebut menjadi inspirasi bagi kerja di CGH untuk menciptakan strategi baru dalam pencegahan dan pengendalian kanker serviks.

Kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi HPV, merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita, terutama di negara berpenghasilan rendah. Meskipun ada alat pencegahan seperti vaksinasi dan skrining, implementasinya tetap menjadi tantangan. Diskusi dan komitmen di forum internasional bertujuan untuk mempercepat tindakan guna mencapai penghapusan kanker serviks sebagai masalah kesehatan global, terutama dengan dukungan sejumlah lembaga internasional.

Forum penghapusan kanker serviks di Kolombia menandai kemajuan penting dalam komitmen global untuk mengendalikan kanker serviks yang masih menjadi masalah kesehatan publik. Dengan lebih dari $600 juta dijanjikan untuk meningkatkan vaksinasi dan program skrining, harapannya adalah koordinasi dan kolaborasi yang lebih baik dapat mempercepat pengurangan kematian akibat kanker ini. Bersama-sama, kita harus menjaga momentum ini untuk mewujudkan komitmen yang telah dibuat.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *