Dr. Monica Valero membahas tantangan yang dihadapi wanita Hispanik dalam perawatan kanker payudara di Yale Cancer Answers. Dia menekankan bahwa kebanyakan pasien didiagnosis dengan penyakit yang dapat disembuhkan dan banyak pilihan pengobatan tersedia bahkan untuk stadium lanjut. Penelitian Dr. Valero berfokus pada bedah konservasi payudara serta kesetaraan dalam perawatan kanker.
Pada 19 Januari 2025, Dr. Monica Valero, seorang profesor asisten bedah di Yale Cancer Center, berbicara di Yale Cancer Answers tentang tantangan yang dihadapi wanita Hispanik terkait kanker payudara. Ketertarikan Dr. Valero dalam bedah payudara dimulai saat dia belajar di sekolah kedokteran, melihat kemajuan pesat dalam opsi bedah. Di episode tersebut, dia menjelaskan pentingnya memberikan informasi terbaru tentang hasil dan prognosis kanker payudara kepada pasien. Ia menekankan bahwa kebanyakan pasien didiagnosis dengan penyakit yang dapat disembuhkan, dan meskipun ada pasien dengan kanker stadium lanjut, masih banyak pilihan pengobatan yang tersedia, termasuk kolaborasi di tim onkologi medis dan radiasi.
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita, dan wanita dari komunitas Hispanik sering menghadapi hambatan dalam akses ke perawatan yang memadai. Outreaches untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan kanker payudara bagi populasi ini sangat penting agar setiap wanita dapat mendapatkan perawatan yang tepat dan adil. Dr. Valero menekankan pentingnya penelitian dan pendekatan inklusif untuk mengatasi kesenjangan dalam perawatan kanker payudara.
Dr. Valero menunjukkan pentingnya penanganan kanker payudara yang efektif untuk wanita Hispanik, menekankan bahwa dengan penyuluhan yang tepat, sebagian besar pasien memiliki harapan untuk kesembuhan. Kesadaran dan akses yang lebih baik ke perawatan dapat membantu mengurangi dampak kanker payudara di komunitas tersebut. Selain itu, kolaborasi yang erat antara berbagai disiplin ilmu medis adalah kunci dalam memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif.
Sumber Asli: medicine.yale.edu
