Obat Baru ErSO-TFPy Tunjukkan Potensi Mengobati Kanker Payudara ER+

ErSO-TFPy, kandidat obat baru dari Universitas Illinois, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghilangkan tumor payudara kanker ER+ pada tikus hanya dengan satu dosis. Ini berpotensi menjadi terapi yang lebih efektif dibandingkan terapi hormonal yang umum, yang sering menimbulkan efek samping jangka panjang. Studi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas jangka panjang obat ini.

Penelitian oleh Universitas Illinois memperkenalkan kandidat obat baru, ErSO-TFPy, yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghilangkan tumor payudara kanker pada tikus hanya dengan satu dosis. Obat ini berpotensi menjadi terapi yang lebih efektif untuk kanker payudara positif reseptor estrogen (ER+), yang merupakan bentuk kanker yang umum dan sulit diobati. Paul Hergenrother, peneliti utama, menyatakan bahwa kejadian seperti ini sangat langka dalam pengobatan kanker payudara.

Kanker payudara ER+ menyumbang sekitar 70% dari semua kasus kanker payudara dan sering dirawat dengan terapi hormon selama bertahun-tahun. Meskipun terapi hormon lebih baik ditoleransi daripada kemoterapi, ada banyak efek samping jangka panjang yang merugikan. Berdasarkan studi ini, ErSO-TFPy terbukti lebih kuat dan selektif dibandingkan pendahulunya, dengan efek samping yang lebih sedikit dan dosis tunggal yang menjanjikan.

Pengembangan ErSO-TFPy menawarkan harapan baru dalam pengobatan kanker payudara ER+, dengan menunjukkan efikasi dalam menghentikan tumor dengan satu dosis tunggal. Meskipun sukses dalam penelitian hewan, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keamanan dan efek jangka panjangnya. Penelitian lanjutan juga akan memeriksa potensi efektifitasnya dalam kanker lainnya.

Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *