Onkolog berbagi panduan mengenai penelitian terbaru dan presentasi utama di Simposium Kanker Saluran Pencernaan 2025, dengan fokus pada pengobatan kanker kolorektal dan inovasi terapi imunik. Temuan penting dari berbagai studi diramalkan dapat mengubah pendekatan klinis dalam mengobati pasien dengan MSI-H dan dMMR.
Menjelang Simposium Kanker Saluran Pencernaan 2025, Tanios S. Bekaii-Saab, MD, dan Yelena Y. Janjigian, MD, berpendapat mengenai presentasi yang paling menarik. Bekaii-Saab dari Mayo Clinic menyoroti hasil awal studi yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) dengan kombinasi nivolumab dan ipilimumab dibandingkan kemoterapi. Janjigian menunjukkan pentingnya analisis head-to-head dari kedua terapi ini yang berpotensi mengubah praktik klinis untuk kanker kolorektal metastatik dengan MSI-H.
Pada Simposium ini, beberapa penelitian penting akan dibahas. Dua kombinasi imunoterapi, nivolumab/ ipilimumab dan kemoterapi dengan encorafenib/cetuximab, menjadi fokus utama. Studi mengenai penilaian sisa penyakit minimal (MRD) serta peran ctDNA dalam pengambilan keputusan klinis juga akan dieksplorasi. Menyusul perkembangan pesat dalam terapi kanker saluran pencernaan, informasi ini diharapkan dapat memperbaiki skenario perawatan.
Presentasi yang diantisipasi di Simposium ini mencakup kombinasi terapi yang dapat mengubah praktik klinis dalam mengatasi kanker saluran pencernaan. Hasil studi yang menunjukkan manfaat klinis dari dual checkpoint blockade dan pengujian ctDNA menjadi sangat relevan. Penelitian ini berpotensi meningkatkan hasil prognosis pasien dan memperluas opsi terapi yang tersedia.
Sumber Asli: www.onclive.com