Sebuah studi menunjukkan bahwa KLRG1 dan PD-1 bekerja secara antiparalel dalam sel T penghambat kanker, yang menunjukkan bahwa menargetkan keduanya bersamaan dapat meningkatkan terapi imun. Penelitian Dr. Greenberg menyarankan bahwa kombinasi ini dapat meningkatkan efektivitas pengobatan untuk kanker yang sulit ditangani.
Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam Oncotarget melaporkan adanya hubungan antiparalel antara ekspresi KLRG1 dan PD-1 pada sel T CD8 manusia yang bertujuan untuk melawan tumor. Ditemukan bahwa penargetan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas terapi imun kanker. Saat ini, banyak terapi imun hanya fokus pada pemblokiran PD-1, tetapi KLRG1 dapat memberikan respons imun yang lebih kuat dan efektif terhadap kanker.
Penelitian ini, yang dipimpin oleh Dr. Steven A. Greenberg dari Harvard Medical School, mencermati hubungan antara dua molekul penting, KLRG1 dan PD-1, pada sel T yang melawan kanker. Dengan hasil analisis dari pasien kanker dan individu sehat, penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan terapi yang menargetkan kedua molekul ini bersamaan dapat membawa perkembangan baru dalam pengobatan kanker, khususnya pada kanker yang sulit diobati seperti kanker paru-paru dan melanoma.
Meskipun KLRG1 belum banyak diteliti dalam imunoterapi kanker, penelitian ini menunjukkan potensinya untuk meningkatkan strategi pengobatan. Metode kombinasi yang ada saat ini hanya memberikan perbaikan terbatas. Dengan menargetkan KLRG1 bersama PD-1, diharapkan akan ada manfaat yang lebih besar dan bertahan lama dalam pengobatan.
Penelitian lebih lanjut dan uji klinis diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana kombinasi pengobatan PD-1 dan KLRG1 dapat menguntungkan berbagai jenis kanker. Jika berhasil, ini bisa membuka peluang untuk pengembangan imunoterapi baru yang lebih efisien.
Penelitian sebelumnya dalam imunologi kanker banyak berfokus pada berbagai kombinasi terapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker. Molekul PD-1, yang secara umum ditemukan pada sel T yang ‘lelah’, telah menjadi target utama dalam banyak terapi imun. KLRG1, meskipun kurang dikenal, berpotensi menjadi target penting yang dapat meningkatkan efektivitas terapi dengan menambah respons sel T yang lebih aktif combatting tumor.
Temuan ini menunjukkan bahwa menggunakan pendekatan untuk menargetkan KLRG1 dan PD-1 secara bersamaan dapat meningkatkan respons imun terhadap kanker. KLRG1 berpotensi menjadi terapi yang revolusioner dalam imunoterapi, menciptakan harapan baru untuk pasien dengan kanker yang sangat sulit diobati. Oleh karena itu, eksperimen lebih lanjut dan penelitian klinis dibutuhkan untuk membuktikan strategi ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net