Evorpacept Plus TRP Hasilkan Respons Antitumor Lebih Baik pada Kanker HER2+

Kombinasi evorpacept dengan TRP menunjukkan hasil klinis yang unggul dibandingkan TRP tunggal pada pasien dengan kanker lambung/gej positif HER2. ORR, DOR, dan PFS lebih baik dengan evorpacept, terutama pada pasien dengan HER2 positif yang terkonfirmasi. Terapi ini menunjukkan harapan baru dalam pengobatan kanker ini.

Evorpacept (ALX148) yang ditambahkan pada trastuzumab, paclitaxel, dan ramucirumab (TRP) menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal tingkat respons objektif (ORR), durasi respons (DOR), dan kelangsungan hidup bebas penyakit (PFS) dibandingkan dengan pengobatan TRP saja pada pasien kanker lambung atau gastroesofageal positif HER2. Hasil dari uji klinis fase 2/3 ASPEN-06 mengungkapkan ORR sebesar 41,3% untuk kombinasi evorpacept dengan TRP, melawan 26,6% untuk TRP saja. Medan DOR dengan kombinasi evorpacept mencapai 15,7 bulan dibandingkan 9,1 bulan dengan TRP tunggal.

Pengobatan evorpacept plus TRP juga menunjukkan PFS median 7,5 bulan, sedikit lebih baik dibandingkan 7,4 bulan untuk TRP tunggal. Di antara pasien dengan ekspresi HER2 positif yang dikonfirmasi melalui biopsi segar, ORR mencapai 59,1% pada kelompok evorpacept dibandingkan 23,1% pada kelompok TRP. Efektivitas ini mendukung pengembangan lebih lanjut evorpacept ditambah TRP bagi pasien kanker lambung dan GEJ.

Kanker lambung dan gastroesofageal yang positif HER2 membutuhkan terapi yang efektif untuk meningkatkan hasil klinis. Evorpacept merupakan agen imunoterapi baru yang bertujuan meningkatkan respon terhadap pengobatan tradisional dengan trastuzumab dan kombinasi lainnya. Penelitian seperti ASPEN-06 berperan penting dalam mengevaluasi keefektivitasan kombinasi terapi ini untuk pasien yang telah menjalani beberapa lini pengobatan sebelumnya.

Kombinasi evorpacept dengan terapi TRP menawarkan pendekatan baru yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil bagi pasien dengan kanker lambung atau GEJ positif HER2. Dengan hasil ORR dan DOR yang lebih baik, serta profil keamanan yang dapat diterima, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan manfaat jangka panjang dari terapi ini.

Sumber Asli: www.onclive.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *