Hasil uji OlympiA menunjukkan bahwa satu tahun terapi adjuvan olaparib meningkatkan kelangsungan hidup keseluruhan dan menurunkan risiko kekambuhan pada wanita dengan kanker payudara positif BRCA yang berisiko tinggi. Ini menunjukkan manfaat signifikan di semua subkelompok kanker payudara, termasuk ER positif.
Dalam uji klinis OlympiA, satu tahun terapi adjuvan olaparib menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup keseluruhan untuk wanita dengan kanker payudara positif BRCA yang berisiko tinggi. Hasil setelah median 6,1 tahun menunjukkan bahwa olaparib mengurangi risiko kekambuhan penyakit invasif dan kekambuhan jauh sebesar 35% masing-masing, serta mengurangi risiko kematian sebesar 28%. Keuntungan ini terlihat pada semua subkelompok, termasuk kanker payudara triple-negatif dan estrogen reseptor positif.
Uji coba ini melibatkan 1.836 pasien dengan kanker payudara HER2-negatif stadium II-III, dengan rata-rata usia 42 tahun. Setelah 6 tahun tindak lanjut, terdapat perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas penyakit invasif (9,4%) dan kelangsungan hidup bebas kekambuhan jauh (7,8%) antara kelompok olaparib dan plasebo. Kadar kelangsungan hidup keseluruhan pada tahun keenam juga lebih tinggi pada grup olaparib (87,5% vs 83,2%).
Judy E. Garber, MD, MPH, dari Dana-Farber Cancer Institute menegaskan bahwa data jangka panjang mendukung manfaat olaparib bagi pasien kanker payudara dengan mutasi BRCA. Dia menekankan pentingnya deteksi dini untuk memperkenalkan olaparib pada waktu yang tepat dalam perawatan pasien.
Dokter Kate Lathrop juga mencatat bahwa data fase III yang menjanjikan dengan tindak lanjut jangka panjang ini memberikan keyakinan pada manfaat olaparib, terutama pada pasien positif estrogen reseptor, yang memiliki risiko kambuh lebih tinggi setelah 5 tahun. Hasil ini dapat memandu pilihan terapi di masa depan.
OlympiA didanai oleh AstraZeneca dan Merck. Penelitian ini penting sebagai bukti efektivitas olaparib sebagai terapi adjuvan dalam pengobatan kanker payudara BRCA positif.
Artikel ini membahas hasil terbaru dari penelitian phase III yaitu OlympiA, yang fokus pada efektivitas olaparib, sebuah inhibitor PARP, sebagai terapi adjuvan untuk pasien kanker payudara positif BRCA yang berisiko tinggi. Data yang diperoleh dari studi ini menunjukkan ebolahan signifikan dalam kelangsungan hidup keseluruhan dan risiko kekambuhan, menggambarkan potensi olaparib sebagai pilihan perawatan yang berharga.
Hasil uji klinis OlympiA menunjukkan bahwa olaparib efektif meningkatkan kelangsungan hidup keseluruhan dan mengurangi risiko kekambuhan pada pasien dengan kanker payudara BRCA positif. Dengan dukungan data jangka panjang, penggunaan olaparib sebagai terapi adjuvan menjadi pilihan yang diharapkan dalam pengobatan pasien kanker payudara berisiko tinggi.
Sumber Asli: ascopost.com