Luisa Escobar-Hoyos, seorang peneliti dari Yale, mengeksplorasi penggunaan RNA splicing alternatif untuk menghadapi kanker pankreas, yang dikenal sangat mematikan dengan sebagian besar pasien didiagnosis terlambat. Dia mengidentifikasi bahwa splicing dapat membantu menjelaskan resistensi obat. Timnya telah mengembangkan terapi baru, SHOT, dan menjajaki metode baru untuk pengiriman RNA ke tumor.
Pancreatic kanker adalah salah satu jenis kanker paling mematikan. Umumnya, kanker ini terdeteksi terlambat karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lain. Kanker ini sulit diobati karena kompleksitas tumor, yang terdiri dari hanya 10% sel kanker dan banyak sel non-kanker.
Luisa Escobar-Hoyos, seorang peneliti di Yale, berfokus pada splicing RNA alternatif (AS) sebagai cara untuk melawan kanker ini. Splicing RNA merupakan proses fundamental dalam pengolahan gen ke dalam protein, dan variasi dalam proses ini bisa mengubah respons sel kanker terhadap pengobatan.
Escobar-Hoyos menemukan bahwa melalui AS yang dikendalikan oleh gen TP53, mutasi KRAS diaktifkan. Ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kedua mutasi berinteraksi di tingkat molekuler, membuka jalan untuk terapi baru yang menargetkan kedua mutasi tersebut secara bersamaan.
Timnya telah mengembangkan terapi yang disebut Splicing-Hit Oligonucleotide Therapy (SHOT), yang dapat memanipulasi urutan RNA secara presisi untuk memproduksi bentuk protein yang lebih baik. Kolaborasi dengan laboratorium lain di Yale sedang dilakukan untuk mengembangkan metode pengiriman RNA langsung ke tumor melalui antibodi.
Tujuan jangka panjang Escobar-Hoyos adalah menyembuhkan kanker pankreas. Dia optimis bahwa terapi yang sedang dikembangkan dapat mengubah cara penanganan penyakit ini, dengan beberapa terapi yang sudah memasuki fase uji klinis awal. Dia berharap untuk mendorong kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker ini.
Pancreatic cancer remains one of the deadliest cancers, often diagnosed at an advanced stage, making treatment difficult. The cancers often develop resistance to therapies, complicating treatment strategies against what is perceived as a hostile tumor environment. Recently, researchers like Luisa Escobar-Hoyos are exploring alternative RNA splicing (AS) to identify new treatment pathways, unlocking potential therapeutic options that target the complexities of pancreatic tumors.
Penelitian oleh Luisa Escobar-Hoyos menunjukkan potensi penggunaan splicing RNA alternatif dalam pengobatan kanker pankreas. Dengan pengembangan terapi baru yang dapat menargetkan mutasi gen dengan lebih efektif, ada harapan baru untuk pasien. Kerjasama penelitian menjadi kunci untuk menerjemahkan temuan laboratorium menjadi opsi pengobatan yang dapat diakses di klinik.
Sumber Asli: www.pewtrusts.org