FastGlioma: Peran AI dalam Deteksi Infiltrasi Glioma

FastGlioma adalah model AI inovatif untuk mendeteksi infiltrasi glioma dalam jaringan bedah dengan akurasi tinggi, diujicobakan pada lebih dari 3000 pasien. Metode ini menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan teknik imaging tradisional dan berpotensi meningkatkan hasil manajemen kanker otak.

FastGlioma adalah alat diagnostik berbasis AI yang dikembangkan untuk mendeteksi infiltrasi glioma dalam jaringan bedah. Studi internasional ini mengumpulkan data dari 13 pusat medis, dengan lebih dari 3000 pasien dan menggunakan teknik imaging inovatif, yaitu stimulated Raman histology (SRH). Gambar SRH diambil dengan kecepatan tinggi dan dinilai oleh dokter ahli, menghasilkan prediksi akurat dan cepat untuk infiltrasi tumor.

Model FastGlioma diuji pada 220 pasien yang menjalani reseksi tumor, termasuk spesimen yang terinfeksi IDH-mutant dan IDH-wild type. Hasil menunjukkan kemampuan AUROC sebesar 92,1% untuk membedakan tingkat infiltrasi glioma. Keakuratan prediksi hanya mengalami penurunan kurang dari 1% saat menggunakan mode resolusi rendah dibandingkan dengan resolusi penuh.

Untuk menilai keefektifan FastGlioma dalam praktik bedah, uji coba intervensi dilakukan pada 129 pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa FastGlioma jauh lebih efektif dibandingkan metode panduan lainnya dalam mendeteksi infiltrasi tumor dengan AUROC 98,1%. Hanya 3,8% pasien yang mengalami kesalahan prediksi tinggi, dibandingkan dengan 24,0% pada metode panduan bedah lainnya.

Kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan akurat terhadap infiltrasi tumor semakin meningkat. Glioma adalah jenis tumor otak yang memiliki tantangan besar dalam pengelolaan, terutama dalam hal mengidentifikasi batas tumor saat reseksi bedah. Penggunaan teknologi berbasis AI seperti FastGlioma diharapkan dapat meningkatkan outcome pasien melalui diagnostik yang lebih cepat dan tepat.

FastGlioma menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan deteksi infiltrasi glioma secara real-time saat bedah, dengan keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan metode lain. Hal ini dapat berdampak positif pada pengelolaan pasien glioma dan mengurangi risiko tumor tersembunyi yang terlewat selama operasi.

Sumber Asli: www.neurologyadvisor.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *