Harapan Baru dalam Pengobatan Kanker Darah Agresif pada Anak

Anak-anak dengan T-cell acute lymphoblastic leukaemia (T-ALL) akan menghadapi harapan baru melalui terapi CAR T-cell yang ditargetkan. Dikenal sebagai penelitian langka untuk kanker anak, pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan penelitian untuk anak-anak dan dewasa secara bersamaan, memberikan akses lebih cepat terhadap perawatan baru, serta mengurangi waktu tunggu. GOSH Charity mendukung penelitian ini dengan dana besar dan tujuan membangun pusat kanker anak baru.

Di Great Ormond Street, anak-anak dengan kanker darah agresif mungkin mendapatkan harapan baru melalui penelitian terapi CAR T-cell. Terapi ini ditujukan untuk anak-anak dengan T-cell acute lymphoblastic leukaemia (T-ALL) yang kembali muncul atau resisten terhadap pengobatan konvensional seperti kemoterapi. Tim peneliti, dipimpin oleh Dr. Sara Ghorashian, akan merekrut 12 anak untuk ujicoba yang diharapkan bisa menunjukkan hasil positif karena terobosan penemuan protein CCR9 di sel T kanker.

Proyek ini menerima dukungan £2.4 juta dari Great Ormond Street Hospital Charity dan akan berlangsung sekitar April 2024. Penelitian ini juga akan mencoba pendekatan baru dengan menjalankan studi bersamaan untuk anak-anak dan dewasa, untuk mempercepat akses terapi efektif bagi kedua kelompok usia. Penelitian ini penting, karena perawatan kanker anak sering kali tertinggal dibanding pasien dewasa.

Dr. Ghorashian menjelaskan bahwa CAR T-cell therapy sebelumnya tidak efektif untuk T-ALL, namun dapat menyasar sel kanker dengan meminimalkan kerusakan pada sel-sel sehat. “Target kami, CCR9, hanya ada di 1-2% sel T, jadi kami berharap sel T sehat akan tetap utuh dan mampu melawan infeksi,” ungkapnya.

Walau CAR T-cell therapy dapat memiliki efek samping, efek samping tersebut biasanya lebih mudah dikelola dibandingkan kemoterapi. Melalui studi ini, dia berharap dapat membuka jalan bagi pengujian yang melibatkan anak dan dewasa secara bersamaan di masa depan. “Anak-anak sering menunggu terlalu lama untuk akses pengobatan kanker baru yang bisa menyelamatkan hidup mereka,” tambah Dr. Ghorashian.

Maris Hanson, seorang ibu yang kehilangan putranya Frank karena T-ALL, kini berkomitmen menggalang dana untuk mendukung penelitian ini. Dia berharap bahwa peningkatan kesadaran tentang uji klinis untuk anak-anak akan membantu mencegah kehilangan yang sama terjadi pada keluarga lain. “Saya ingin melakukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat untuk anak lain dan mencegah orang lain merasakan sakit yang saya alami,” katanya.

GOSH Charity mengadakan kampanye penggalangan dana terbesar untuk membangun pusat kanker anak baru, dengan tujuan mempercepat pengembangan pengobatan kanker untuk anak-anak. “Kami bangga mendukung penelitian ini yang berpotensi memberikan pilihan pengobatan baru dan juga memperkenalkan desain uji klinis yang lebih efisien untuk anak-anak di masa depan,” kata Dr. Aoife Regan dari GOSH Charity.

Kanker adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah 14 tahun di Inggris. Namun, hanya sedikit obat kanker yang disetujui khusus untuk anak-anak dalam dekade terakhir dibandingkan dengan jumlah obat yang disetujui untuk dewasa. Penelitian CAR T-cell therapy yang ditargetkan pada protein CCR9 di sel kanker memberikan harapan baru untuk pengobatan T-ALL.

Terapi CAR T-cell yang baru ini berpotensi memberikan harapan baru bagi anak-anak yang berjuang melawan T-ALL, terutama bagi mereka yang tidak merespons pengobatan standar. Pendekatan baru dalam penelitian, yang mengintegrasikan studi untuk anak-anak dan dewasa, dapat mempercepat akses terhadap terapi yang lebih baik dan mengurangi waktu tunggu yang selama ini dialami anak-anak. Harapan akan masa depan yang lebih baik bagi pengobatan kanker anak dapat terwujud.

Sumber Asli: www.independent.co.uk

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *