Studi terbaru menunjukkan kanker paru-paru lebih umum pada wanita muda. Meskipun ada peningkatan kasus, tingkat kelangsungan hidup meningkat berkat inovasi pengobatan. Penting untuk menyadari gejala dan mendorong pemeriksaan lebih lanjut, terlepas dari status merokok.
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa kanker paru-paru lebih umum terjadi pada wanita berusia 35 hingga 54 tahun dibandingkan pria di kelompok usia yang sama. Namun, ada harapan karena tingkat kelangsungan hidup kanker paru-paru meningkat, terutama di kalangan komunitas beragam. Inovasi dalam deteksi, diagnosis, dan pengobatan di pusat kanker seperti Memorial Sloan Kettering telah berkontribusi pada hal ini.
Sebagian besar kasus kanker paru-paru di masa kini disebabkan oleh mutasi gen EGFR, yang lebih mungkin ditemukan pada wanita dan perokok. Saat jumlah kanker paru-paru akibat merokok menurun, proporsi kanker paru-paru pada perokok tidak akan meningkat. Gejala kanker paru-paru termasuk batuk persisten, sesak napas, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penting bagi wanita muda dan perokok untuk menyadari bahwa mereka mungkin tidak dianggap sebagai calon kanker ketika mengunjungi dokter. Diagnosis dini sangat penting untuk keberhasilan pengobatan kanker paru-paru. Jika Anda merasakan gejala, penting untuk mendorongpunya untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan tidak merasa terbebani oleh stigma seputar diagnosis kanker paru-paru, yang sering dikaitkan dengan merokok.
MSK menawarkan pengobatan inovatif, termasuk terapi yang ditargetkan berdasarkan perubahan molekuler pada tumor. Dengan melakukan pengujian genetik, pasien dapat dijodohkan dengan pengobatan yang tepat untuk kanker mereka. Penyuluhan tentang kanker paru-paru penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma yang ada, meskipun kanker paru-paru dapat menyerang siapa pun yang memiliki paru-paru.
Kanker paru-paru di kalangan wanita, terutama yang berusia 35 hingga 54 tahun, menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan pria. Meskipun jumlah kematian akibat kanker paru-paru menurun, wanita nonsmoker dengan mutasi gen EGFR kian meningkat. Kanker paru-paru bisa menyerang siapa saja, sehingga pentingnya diagnosis yang tepat dan pengobatan inovatif untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien.
Kanker paru-paru lebih umum terjadi pada wanita muda, terutama yang tidak merokok. Akses terhadap pengobatan modern dan inovasi dalam diagnosis sangat penting. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan risiko kanker paru-paru dan pentingnya pengujian dini tanpa stigma terkait kebiasaan merokok.
Sumber Asli: www.mskcc.org