Kombinasi Lima Obat Menargetkan Limfoma B Agresif

Sebuah studi NIH berhasil mengembangkan rejimen pengobatan non-kemoterapi, ViPOR, yang menunjukkan efektivitas dalam merawat limfoma B agresif, menghasilkan remisi penuh bagi sejumlah pasien. Rejimen ini mengkombinasikan lima obat yang ditujukan untuk menargetkan berbagai jalur molekul. Hasil menunjukkan 54% dari pasien mengalami pengecilan tumor, dengan 38% mengalami respons lengkap.

Peneliti dari National Institutes of Health (NIH) telah mengembangkan rejimen pengobatan non-kemoterapi yang berpotensi menghasilkan remisi penuh bagi pasien dengan limfoma B agresif yang tidak merespons perawatan standar. Kombinasi lima obat, yakni venetoclax, ibrutinib, prednisone, obinutuzumab, dan lenalidomide (dikenal sebagai ViPOR), berhasil mengecilkan tumor pada 54% pasien yang dievaluasi, dengan 38% di antaranya mengalami respons lengkap.

Dalam uji klinis di National Cancer Institute (NCI), 50 pasien yang mengalami limfoma B besar difus (DLBCL) menerima enam siklus pengobatan ViPOR. Tumor pada dua subtipe DLBCL tertentu mengalami respons yang lebih baik, dengan 62% respons lengkap terjadi pada non-GCB DLBCL dan 53% pada varian GCB yang dikenal sebagai limfoma B sel tinggi “double hit”.

Para peneliti membuktikan bahwa mencampurkan obat yang menargetkan beberapa jalur bertahan hidup tumor dapat memberikan respons yang lebih tahan lama. ViPOR juga memberikan remisi pada 30% pasien yang gagal merespon terapi CAR T-cell, pengobatan standard saat ini untuk DLBCL relaps. Efek samping dari rejimen ini bersifat ringan hingga sedang, umumnya lebih baik dibandingkan terapi standar.

Tim peneliti, dipimpin oleh Dr. Christopher J. Melani, berencana melakukan studi fase 2 yang lebih luas untuk mengkonfirmasi efek ViPOR pada pasien dengan subtipe DLBCL tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan terapi bagi subtipe GCB DLBCL yang kurang responsif terhadap ViPOR.

Limfoma B agresif, termasuk DLBCL, merupakan salah satu bentuk kanker yang paling umum. Meskipun berbagai terapi telah dicoba, banyak pasien mengalami kekambuhan setelah pengobatan standar. Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi obat yang berhasil menargetkan jalur pertahan B-tumor dapat meningkatkan kemungkinan remisi dan kel存ahan jangka panjang, menawarkan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya dianggap tanpa pilihan pengobatan yang efektif.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi lima obat yang menargetkan jalur molekuler berbeda dapat menghasilkan respons yang baik pada pasien dengan DLBCL agresif yang tidak merespons terapi sebelumnya. Temuan ini memberi harapan baru dalam pengobatan limfoma, terutama dengan adanya hasil jangka panjang yang positif. Penting untuk melanjutkan penelitian untuk meninjau keefektifan ViPOR dan mencari pengobatan bagi subtipe yang kurang responsif.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *