NIPS Tingkatkan Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Lambung dengan Metastasis Peritoneal

Regimen NIPS meningkatkan kelangsungan hidup keseluruhan (OS) pada pasien kanker lambung dengan metastasis peritoneal dibandingkan PS. Median OS di NIPS adalah 19,4 bulan, sementara PS 13,9 bulan. Tingkat kelangsungan hidup 1, 3, dan 5 tahun yang lebih tinggi juga teramati di kelompok NIPS. Penelitian ini adalah yang pertama menunjukkan keuntungan signifikan dari kemoterapi intraperitoneal.

Pengobatan NIPS (paclitaxel intraperitoneal dan intravena ditambah S-1) menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup keseluruhan (OS) dibandingkan dengan regimen PS (paclitaxel intravena dan S-1) pada pasien kanker lambung dengan metastasis peritoneal, menurut data dari uji coba fase 3 DRAGON-01. Dengan median tindak lanjut selama 60,2 bulan, median OS di kelompok NIPS adalah 19,4 bulan, dibandingkan dengan 13,9 bulan di kelompok PS.

Tingkat kelangsungan hidup 1, 3, dan 5 tahun di kelompok NIPS masing-masing adalah 69,6%, 24,3%, dan 11,4%. Sementara itu, di kelompok PS, angka tersebut adalah 54,1%, 12,2%, dan 7,9%. Tingkat operasi konversi juga lebih tinggi di kelompok NIPS yakni 50,7% dibandingkan 35,1% di kelompok PS, menunjukkan keefektifan NIPS.

Dr. Chao Yan menekankan bahwa ini adalah uji klinis fase 3 positif pertama yang menunjukkan keuntungan kelangsungan hidup dari kemoterapi intraperitoneal. Meskipun NIPS memberikan hasil yang menjanjikan, kurangnya bukti tingkat tinggi masih menghambat penerapan metode ini dalam pedoman pengobatan utama saat ini.

Uji coba DRAGON-01 melibatkan pasien berusia 18 hingga 75 tahun dengan kanker lambung yang terkonfirmasi secara histologis dan metastasis peritoneal. Setiap peserta dipilih secara acak untuk menerima NIPS atau PS, dan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas serta keamanan pengobatan.

Hal yang menarik, sudut pandang subgrup menunjukkan bahwa keuntungan NIPS dapat diaplikasikan pada populasi pasien secara luas dan bukan hanya pada subgrup spesifik. Terlebih lagi, pada pasien yang berhasil mencapai R0 resection, hasil kelangsungan hidup semakin membaik, dengan median survival lebih tinggi di kelompok NIPS dibandingkan PS.

Keseluruhan, pengobatan NIPS dapat ditoleransi dengan efek samping yang dapat dikelola. Namun, penelitian ini terbatas pada populasi Asia, yang dapat membatasi generalisasi data dan perluasan hasil ke kelompok etnis atau geografis lainnya. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menvalidasi temuan ini secara lebih luas.

Metastasis peritoneal adalah lokasi kegagalan pengobatan yang paling umum pada kanker lambung. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk metode kemoterapi intraperitoneal, tetapi belum cukup bukti untuk implementasi luas. Uji coba DRAGON-01 bertujuan menyelidiki keefektifan regimen NIPS dalam meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker lambung dengan metastasis peritoneal.

Regimen NIPS menunjukkan manfaat kelangsungan hidup yang substansial dalam pengobatan kanker lambung dengan metastasis peritoneal dibandingkan dengan PS. Frekuensi yang lebih tinggi untuk mencapai operasi konversi juga menjadi indikator positif di kelompok NIPS. Namun, pembatasan populasi dalam uji ini harus diperhatikan untuk aplikasi hasilnya di luar konteks ini.

Sumber Asli: www.onclive.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *