Orang Bugar Memiliki Peluang Lebih Baik Melawan Kanker

Latihan fisik meningkatkan harapan hidup pasien kanker dengan memperbaiki kekuatan otot dan kebugaran. Penelitian menunjukkan risiko kematian menurun hingga 46% pada pasien dengan kebugaran yang baik. Penyesuaian latihan khusus dibutuhkan dalam pengobatan kanker, terutama bagi pasien dengan kanker lanjut.

Latihan fisik, seperti angkat beban dan cardio, meningkatkan peluang selamat dari kanker menurut tinjauan bukti terbaru. Penelitian menunjukkan individu dengan kekuatan otot dan kebugaran kardiovaskular lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena kanker. Hasil ini juga berlaku bagi pasien kanker yang sudah berada pada stadium lanjut, meningkatkan harapan hidup mereka. Para peneliti menekankan pentingnya penyesuaian latihan khusus sebagai bagian dari pengobatan kanker.

Studi terbaru yang dipimpin oleh Robert Newton dari Edith Cowan University menemukan bahwa kekuatan otot dan kebugaran tubuh adalah faktor kunci dalam menambah harapan hidup pasien kanker. Tinjauan ini mengumpulkan data dari 42 studi sebelumnya dengan hampir 47.000 pasien di berbagai tahap kanker. Ini adalah pertama kalinya penelitian mengeksplorasi dampak kebugaran fisik terhadap kematian akibat kanker, alih-alih hanya fokus pada pencegahan kanker.

Kesimpulannya, kekuatan otot dan kebugaran fisik berperan signifikan dalam mengurangi risiko kematian akibat kanker, bahkan pada tahap lanjut. Penelitian memberikan bukti kuat untuk memasukkan program latihan sebagai bagian dari perawatan kanker. Para peneliti mendesak penyesuaian latihan yang tepat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Sumber Asli: www.usnews.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *