Pentingnya Skrining Kanker Serviks dan Perkembangannya

USPSTF merekomendasikan skrining kanker serviks setiap 3-5 tahun berdasarkan kelompok usia dan teknik pemeriksaan. Wanita di bawah 21 dan di atas 65 tahun, serta mereka yang menjalani histerektomi tanpa riwayat prancer, tidak disarankan untuk skrining. Vaksin HPV mengurangi infeksi secara signifikan dan pengujian HPV saja sudah cukup efektif.

Ounce of Prevention adalah kolom mingguan yang merekomendasikan layanan pencegahan dari The United States Preventive Services Task Force (USPSTF). Rekomendasi kali ini berfokus pada skrining kanker serviks. Skrining disarankan setiap 3 tahun untuk wanita usia 21-29 tahun, dan setiap 5 tahun untuk wanita usia 30-65 tahun dengan menggunakan HPV atau sitologi serviks. Selain itu, cukup dilakukan di kantor medis; wanita dapat mengumpulkan sampel sendiri.

Grade D merekomendasikan agar wanita di bawah 21 tahun, wanita di atas 65 tahun dengan hasil pemeriksaan yang memadai, dan wanita yang telah menjalani histerektomi tanpa riwayat pranker berbobot tinggi tidak perlu menjalani skrining. Manfaat dari tes ini tidak signifikan untuk kelompok tersebut.

Pencegahan utama dilakukan melalui pengujian untuk perubahan sel serviks atau infeksi HPV. Pap smear dapat mendeteksi kanker, tetapi hanya dalam kasus yang sangat jarang. Sejarah menunjukkan bahwa sebelum vaksin HPV, infeksi terjadi pada 80% wanita; namun setelah vaksinasi, tingkat infeksi menurun hingga 88%. Keuntungan dari pengujian HPV adalah lebih murah dibandingkan dengan co-testing (Pap dan HPV).

Skrining kanker serviks adalah tindakan preventif yang bertujuan mendeteksi dini adanya perubahan sel yang dapat menjadi kanker. Vaksinasi HPV yang diperkenalkan dalam dekade terakhir telah menunjukkan penurunan yang signifikan dalam infeksi HPV. Rekomendasi dalam artikel ini berfokus pada pemahaman mengenai kapan dan bagaimana wanita harus menjalani skrining kanker serviks untuk mendapatkan hasil optimis dan mencegah kanker serviks.

Skrining kanker serviks sangat penting untuk pencegahan kanker. Rekomendasi USPSTF yang baru menegaskan bahwa wanita berusia 21 hingga 65 tahun harus menjalani skrining dengan kebijakan yang disesuaikan berdasarkan usia dan riwayat kesehatan. Vaksinasi HPV telah berkontribusi dalam mengurangi infeksi, dan perkembangan terbaru memungkinkan wanita untuk mengumpulkan sampel sendiri dalam skrining, memberikan kenyamanan lebih.

Sumber Asli: www.manchesterjournal.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *