Studi Mengungkap Beban Finansial Alat Medis pada Penyintas Kanker

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan alat medis menjadi beban finansial utama bagi penyintas kanker. Biaya out-of-pocket untuk alat medis mencapai 39%, yang lebih tinggi dari biaya untuk perawatan lain. Penelitian ini menyoroti pentingnya memperbaiki akses dan affordability alat medis bagi penyintas kanker.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan oleh Jafri et al di JAMA Network Open menyoroti beban keuangan yang dihadapi oleh penyintas kanker terkait dengan penggunaan alat medis. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat medis, seperti kursi roda dan alat bantu dengar, memberikan kontribusi terbesar terhadap biaya yang ditanggung oleh pasien, dengan peningkatan jumlah penyintas kanker yang mengandalkan alat ini 2,5 kali lipat antara tahun 1999 dan 2018. Tanggung jawab biaya yang dibebankan kepada mereka untuk alat medis mencapai 39%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan obat resep dan perawatan rawat jalan.

Meskipun tantangan ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan bagi pasien kanker telah banyak diteliti, sebagian besar penelitian sebelumnya lebih memfokuskan pada tingginya biaya obat. Namun, ada kekurangan dalam pemahaman tentang biaya yang berhubungan dengan alat medis, yang sering kali menjadi beban signifikan bagi penyintas kanker. Penelitian ini memberikan wawasan berharga dalam pengaturan perawatan kanker.

Penyintas kanker menghadapi beban finansial yang besar akibat biaya alat medis, dan kebutuhan mereka dalam hal aksesibilitas alat ini semakin meningkat. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penyederhanaan proses cakupan asuransi dan pengurangan tanggung jawab biaya untuk memastikan akses yang lebih baik dan sterilitas bagi semua penyintas kanker.

Sumber Asli: ascopost.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *