Survei menunjukkan hanya 22% penyedia layanan kesehatan yang melakukan pengujian biomarker pada kanker perut dan GEJ. Hanya 23% yang nyaman menggunakan hasil untuk keputusan pengobatan, sementara tes biomarker lainnya kurang umum dilakukan. Tantangan dalam pengujian dan koordinasi tim multidisipliner tersedia di klinik komunitas diidentifikasi sebagai area yang perlu ditingkatkan.
Sebuah survei menunjukkan bahwa hanya 22% penyedia layanan kesehatan komunitas yang melakukan pengujian biomarker pada pasien kanker perut dan gastroesofageal. Hanya 23% dari mereka yang merasa nyaman menggunakan hasil uji biomarker untuk keputusan pengobatan. Walaupun pengujian biomarker penting untuk personalisasi perawatan, banyak penyedia mengaku mengalami kesulitan dengan proses pengujian ini. Beberapa biomarker, seperti TMB, BRAF, dan MSI, dilaporkan diuji oleh kurang dari 50% penyedia, meskipun tes untuk HER2 dan PD-L1 lebih umum dilaporkan.
Pengujian biomarker memegang peranan penting dalam pengobatan kanker, terutama dalam menyesuaikan pengobatan berdasarkan karakteristik masing-masing pasien. Rekomendasi dari National Comprehensive Cancer Network mendukung pengujian biomarker tertentu, termasuk MSI dan MMR untuk kasus kanker perut dan GEJ baru. Namun, penyedia di klinik komunitas sering kali menghadapi tantangan dalam penerapan pengujian ini, yang mempengaruhi efektivitas pengobatan.
Hasil survei menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan praktik pengujian biomarker di komunitas, termasuk memperbaiki proses pengujian dan meningkatkan kenyamanan penyedia dalam menggunakan hasil pengujian. Koordinasi perawatan multidisipliner juga dianggap penting untuk meningkatkan manajemen pasien kanker perut dan GEJ. Dukungan untuk lebih banyak edukasi dan keterlibatan dalam tumor boards juga diidentifikasi sebagai langkah penting.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com