Aspirin mengurangi kekambuhan kanker kolorektal sebesar 50% pada pasien dengan mutasi PIK3CA dalam penelitian ALASCCA. Penggunaan aspirin menunjukkan pengurangan signifikan dalam risiko kekambuhan, terutama untuk mutasi tertentu dalam jalur PIK3. Efek samping yang dialami terduga, menunjukkan aspirin aman untuk digunakan secara luas.
Aspirin terbukti mengurangi kekambuhan kanker kolorektal sebesar 50% pada pasien dengan mutasi PIK3CA setelah penggunaan selama 3 tahun, sebagaimana ditunjukkan pada hasil percobaan ALASCCA (NCT02647099) yang dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengujian genetik dini pada pasien kanker kolorektal.
Penggunaan aspirin mengurangi risiko kekambuhan kanker pada pasien dengan mutasi PIK3CA, dengan hasil 51% pengurangan untuk ekspon 9/20 dan 58% untuk PIK3R1/PTEN/alterasi lainnya. Dalam kelompok A, angka kekambuhan 3 tahun pada yang diobati dengan aspirin adalah 7.7%, dibandingkan 14.1% pada plasebo; sedangkan kelompok B, 7.7% vs 16.8%.
Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas penyakit di kelompok A, aspirin menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kelompok B. Pada kelompok B, DFS meningkat dari 78.7% pada plasebo menjadi 89.1% pada pengobatan aspirin.
Walaupun kejadian efek samping serius lebih banyak pada kelompok aspirin, efek samping tersebut terbilang wajar dan terduga. Penelitian ini menekankan kebutuhan untuk strategi terapeutik yang lebih baik dan biomarker baru dalam kanker kolorektal.
Investasi dalam pengujian genetik untuk menemukan mutasi PIK3CA sangat penting untuk menentukan responder aspirin. Peneliti menyasar untuk mengeksplorasi apakah aspirin, obat yang aman dan terjangkau, dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan kanker kolorektal di tahap awal.
Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker umum yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi pada jalur sinyal PIK3 dapat memprediksi respons pasien terhadap pengobatan aspirin. Penemuan ini mendorong pengujian genetik yang lebih luas dalam menangani dan mencegah kekambuhan kanker kolorektal, menyarankan bahwa obat yang relatif aman dan murah seperti aspirin dapat memiliki aplikasi baru sebagai pengobatan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa aspirin secara signifikan mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan mutasi PIK3CA. Hal ini mengindikasikan potensi penggunaan aspirin sebagai pilihan pengobatan preventif. Penemuan ini menekankan pentingnya pengujian genetik untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin mendapatkan manfaat dari terapi ini.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com