Studi terbaru menunjukkan aspirin dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal hingga 50% pada pasien dengan mutasi PI3K. Penelitian ini menunjukkan efek positif aspirin pada pasien PIK3CA dan relevansi pengujian genetik untuk terapi kanker kolorektal. Aspirin merupakan obat yang aman dan memiliki potensi besar dalam manajemen kanker ini.
Penggunaan aspirin pada pasien dengan kanker kolorektal yang memiliki mutasi PI3K terbukti efektif mengurangi kekambuhan penyakit. Penelitian umur tiga tahun dari percobaan ALASCCA menunjukkan bahwa aspirin mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal hingga 50%, terutama pada pasien dengan mutasi PIK3CA. Hal ini menyoroti pentingnya pengujian genetik awal dalam pengobatan kanker kolorektal.
Dalam percobaan, penggunaan aspirin selama tiga tahun menunjukkan penurunan signifikan dalam risiko kekambuhan: 51% pada pasien dengan PIK3CA exons 9/20 dan 58% pada yang memiliki perubahan lain di PIK3CA. Perbandingan data menunjukkan tingkat kekambuhan di Grup A dan Grup B yang lebih rendah pada kelompok yang menerima aspirin dibandingkan plasebo.
Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker paling umum. Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa mutasi dalam jalur sinyal PI3K, termasuk PIK3CA, dapat mempengaruhi respons terhadap pengobatan. Dengan melakukan pengujian genetik, dokter dapat meresepkan aspirin secara strategis untuk meningkatkan hasil pasien. Ini membuka jalan baru dalam pemanfaatan obat yang sudah ada untuk mencegah kekambuhan kanker.
Hasil dari studi ALASCCA menunjukkan aspirin sebagai alternatif aman dan terjangkau untuk mengurangi kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan mutasi PI3K. Penemuan ini memperkuat pentingnya pengujian genetik untuk menentukan pengobatan yang optimal. Walaupun efek samping tercatat, aspirin tetap dianggap aman dan efektif.
Sumber Asli: www.curetoday.com