Studi menunjukkan bahwa status positif ctDNA berkorelasi dengan kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih buruk setelah operasi pada pasien kanker kolon stadium III. Namun, pasien dengan ctDNA positif mendapatkan keuntungan signifikan dari terapi celecoxib dibandingkan plasebo. Ini menggarisbawahi pentingnya ctDNA dalam mengarahkan keputusan pengobatan adjuvan.
Hasil analisis subgroup dari uji coba CALGB/SWOG 80702 menunjukkan bahwa status ctDNA berhubungan erat dengan hasil kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) pada pasien kanker kolon stadium III yang telah menjalani resektsi. Pasien dengan ctDNA positif mengalami DFS yang lebih baik dengan penggunaan celecoxib dibandingkan dengan plasebo. Secara keseluruhan, pasien dengan ctDNA positif menunjukkan tingkat DFS 41,0% pada kelompok celecoxib dan 22,6% pada kelompok plasebo.
Dalam analisis ini, dua kelompok pasien dibandingkan, yang satu dengan ctDNA negatif dan yang lainnya positif. Pasien dengan ctDNA negatif memiliki hasil DFS serupa terlepas dari jenis pengobatan yang diterima. Di sisi lain, pasien dengan ctDNA positif menunjukkan peningkatan DFS yang signifikan dengan pemberian celecoxib, mengindikasikan potensi penggunaan ctDNA untuk panduan dalam pengobatan adjuvan.
Jonathan Nowak, MD, PhD, yang memimpin studi ini, menekankan bahwa hasil ini menunjukkan pentingnya status ctDNA dalam keputusan pengobatan untuk pasien kanker kolon. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat COX-2 inhibitor, termasuk celecoxib, dalam meningkatkan DFS dan kelangsungan hidup umum.
Uji coba CALGB/SWOG 80702 melibatkan 2526 pasien dengan adenokarsinoma kolon fase III, di mana pasien dibagi dalam kelompok yang menerima celecoxib atau plasebo bersamaan dengan FOLFOX. Analisis utama tidak menunjukkan perbedaan signifikan DFS antara celecoxib dan plasebo, tetapi analisis subgroup menunjukkan manfaat signifikan untuk pasien dengan ctDNA positif, baik untuk DFS maupun kelangsungan hidup keseluruhan.
Saat ini, studi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengevaluasi nilai prediktif ctDNA dalam pengobatan adjuvan dan untuk meneliti sensitivitas analisis subgroup. Hal ini dapat membuka jalan bagi strategi pengobatan yang lebih efektif berdasarkan status ctDNA pasien.
Circulating tumor DNA (ctDNA) mengacu pada fragmen DNA tumor yang terdapat dalam darah. Keberadaan ctDNA dapat dijadikan indikator untuk menilai keberhasilan pengobatan kanker. Apakah pasien masih memiliki sel kanker pasca pembedahan dapat mempengaruhi keputusan terapi lanjutan. Dalam konteks kanker kolorektal, ctDNA memungkinkan dokter menentukan adanya penyakit minimal residu setelah operasi, sehingga membantu dalam memilih terapi adjuvan yang lebih tepat.
Analisis subgroup CALGB/SWOG 80702 menunjukkan bahwa ctDNA berfungsi sebagai prediktor penting dalam menilai kelangsungan hidup bebas penyakit pasien kanker kolon stadium III. Pasien dengan ctDNA positif menunjukkan manfaat penggunaan celecoxib dalam meningkatkan DFS. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggali lebih dalam hubungan antara ctDNA dan strategi pengobatan.
Sumber Asli: www.onclive.com