Analisis Genetik Ungkap PAH sebagai Faktor Risiko Kanker Hati

Penelitian menemukan bahwa hipertensi arteri pulmonalis (PAH) meningkatkan risiko kanker hati sebesar 11%, berdasarkan analisis Mendelian randomization. Sementara itu, PAH tidak terkait dengan risiko kanker tiroid, paru-paru, lambung, atau kolorektal. Hasil ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme yang mendasari hubungan tersebut.

Penelitian terbaru di jurnal Discover Oncology menunjukkan bahwa hipertensi arteri pulmonalis (PAH) dapat meningkatkan risiko kanker hati. Analisis randomisasi Mendelian (MR) menyimpulkan bahwa PAH terkait dengan kemungkinan 11% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker hati. Di sisi lain, tidak ditemukan hubungan yang sama dengan kanker umum lainnya seperti tiroid, paru-paru, lambung, atau kolorektal. Hal ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme biologis yang mendasari hubungan ini.

Hipertensi arteri pulmonalis (PAH) adalah kondisi medis serius yang dapat memiliki berbagai dampak pada kesehatan. Studi ini menggali hubungan antara PAH dan risiko kanker, khususnya kanker hati, menggunakan data dari studi asosiasi genom secara luas. Identifikasi variasi genetik yang berhubungan dengan PAH dan kanker memberikan wawasan baru mengenai potensi risiko dalam populasi dengan PAH, dan pentingnya deteksi dini serta strategi pencegahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAH berhubungan dengan peningkatan risiko kanker hati, namun tidak dengan kanker lainnya. Meskipun hubungan yang jelas teridentifikasi dengan kanker hati, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme yang terlibat dan untuk mengeksplorasi intervensi potensial demi mengurangi risiko kanker pada pasien PAH.

Sumber Asli: www.pulmonologyadvisor.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *