Evorpacept menunjukkan hasil positif dalam pengobatan kanker lambung HER2-positif. Kombinasi evorpacept dengan trastuzumab, paclitaxel, dan ramucirumab menunjukkan ORR 41,3% dan durasi respon median 15,7 bulan, lebih tinggi dibandingkan dengan TRP yang hanya 26,6% dan 9,1 bulan. Penelitian ini juga menyoroti manfaat tambahan untuk pasien dengan ekspresi HER2 positif yang dikonfirmasi.
Evorpacept, kombinasi inhibitor checkpoint myeloid CD47, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan kanker lambung atau persimpangan gastroesofagus (GEJ) yang positif HER2. Penelitian fase 2/3 ASPEN-06 mengungkapkan bahwa kombinasi evorpacept dengan trastuzumab (Herceptin), paclitaxel, dan ramucirumab menghasilkan rasio respon objektif (ORR) sebesar 41,3%, lebih tinggi dibandingkan 26,6% dengan TRP (trastuzumab, ramucirumab, paclitaxel) saja. Selain itu, durasi respon median dengan evorpacept mencapai 15,7 bulan, dibandingkan dengan 9,1 bulan untuk TRP tanpa evorpacept.
Studi ini melibatkan pasien yang telah menjalani dua hingga tiga lini terapi berbasis HER2 sebelumnya dan dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima evorpacept dengan TRP, dan kelompok control menerima TRP saja. Hasil menunjukkan bahwa pasien dengan ekspresi HER2 positif yang dikonfirmasi melalui biopsi menunjukkan manfaat antitumor yang lebih besar, dengan ORR mencapai 59,1% pada kelompok evorpacept dibandingkan 23,1% pada kelompok kontrol.
Efektivitas evorpacept yang terlihat juga disertai dengan profil keamanan yang dapat diterima. Evorpacept memiliki manfaat khusus pada pasien dengan ekspresi HER2 positif yang dikonfirmasi, yang menunjukkan bahwa evorpacept dapat meningkatkan aktivitas trastuzumab. Temuan ini mendukung pengembangan lebih lanjut kombinasi terapi ini untuk pengobatan kanker lambung dan GEJ.
Pasien dalam penelitian ini sebagian besar berusia 64 tahun, dengan mayoritas adalah orang Asia atau kulit putih. Jenis kanker yang paling umum adalah kanker lambung, dan sebagian besar pasien menerima terapi lini kedua. Efek samping yang dilaporkan, meskipun ada, seperti penurunan jumlah neutrofil dan anemia, mulai umum terjadi di kedua kelompok pengobatan.
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa evorpacept menawarkan alternatif terapi yang efektif untuk pasien kanker lambung dengan HER2 positif. Hasil yang menunjukkan peningkatan tingkat respon dan durasi respon median mendukung lebih banyak uji klinis dengan kombinasi ini dalam pengobatan kanker lambung dan GEJ di masa mendatang.
Evorpacept adalah agen therapeutik baru yang bertindak sebagai inhibitor checkpoint myeloid, yang dirancang untuk meningkatkan respons terhadap terapi kanker yang sudah ada. Dalam konteks HER2-positif gastric/gastroesophageal junction cancer, penggabungan evorpacept dengan trastuzumab dan dua agen lain (paclitaxel dan ramucirumab) memberikan pandangan baru tentang pengobatan yang lebih efektif untuk pasien yang sebelumnya telah menerima terapi yang menargetkan HER2. Penelitian fase 2/3 ASPEN-06 secara spesifik menilai efektivitas pengobatan ini di antara populasi pasien yang sulit disembuhkan.
Research findings show that evorpacept combined with standard treatment can significantly enhance treatment outcomes in HER2-positive gastric cancer. The increased response rates and duration of response suggest a promising avenue for future research and potential treatment strategies in this patient population. The study supports continued investigation into evorpacept’s role in improving survival rates and treatment efficacy.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com