Laporan dari Sekretariat Persemakmuran menguraikan upaya dan tantangan dalam penghapusan kanker serviks di negara-negara anggota. Ditekankan pentingnya vaksinasi, skrining, dan pengobatan, dengan rekomendasi untuk meningkatkan akses dan alokasi sumber daya. Berbagai studi kasus berhasil menunjukkan model yang efektif.
Laporan terbaru dari Sekretariat Persemakmuran dan TogetHER for Health menunjukkan langkah penting menuju penghapusan kanker serviks di negara-negara Persemakmuran. Dikembangkan setelah pertemuan para ahli kesehatan pada 18 September 2024, laporan ini menyoroti kebutuhan untuk aksi terkoordinasi dalam menangani tantangan kesehatan publik yang signifikan ini.
Didukung oleh Roche Diagnostics International, laporan yang berjudul ‘Memperkuat Jalur Menuju Penghapusan Kanker Serviks’ menekankan strategi terpadu yang mencakup vaksinasi HPV, skrining, dan pengobatan. Penekanan pada akses yang setara untuk intervensi ini sangat penting, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Beberapa studi kasus yang berhasil antara lain:
1. Antigua dan Barbuda – Program pilot skrining HPV meningkatkan deteksi dini dan menghasilkan panduan skrining nasional.
2. Kamerun – Program navigasi berbasis komunitas meningkatkan kehadiran skrining di area pedesaan.
3. India – Model inovatif memungkinkan wanita melakukan pengujian HPV sendiri, meningkatkan cakupan skrining.
4. Rwanda – Penggunaan sistem FAST memfasilitasi skrining dan perawatan lebih dari 105.000 wanita dalam dua tahun.
Temuan ini menegaskan pentingnya kemitraan komunitas dan keterlibatan pemangku kepentingan. Rekomendasi kunci termasuk:
– Mengalokasikan anggaran untuk vaksinasi, skrining, dan pengobatan.
– Memanfaatkan alat digital untuk pelacakan pasien dan evaluasi hasil.
– Mengatasi stigma melalui kampanye pendidikan.
– Melatih penyedia layanan kesehatan dalam metode skrining lanjutan.
Sekretariat Persemakmuran menekankan komitmennya untuk menanggulangi kanker serviks, bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk menciptakan tindakan nyata. Kisah-kisah inspiratif dari mereka yang selamat dari kanker serviks memperkuat urgensi tindakan ini. Dengan mengatasi hambatan sistemik dan mempromosikan intervensi berbasis komunitas, negara-negara anggota berada dalam posisi untuk mencapai kemajuan yang signifikan.
Laporan ini muncul seiring peringatan Bulan Kesadaran Kanker Serviks di bulan Januari. Kanker serviks merupakan masalah kesehatan global yang mempengaruhi wanita, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. WHO menetapkan target eliminasi pada tahun 2030, menekankan pentingnya vaksinasi HPV, skrining, dan pengobatan sebagai pilar utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Laporan ini menggambarkan langkah-langkah terkoordinasi yang harus diambil untuk menghapus kanker serviks. Ditekankan pentingnya alokasi sumber daya yang merata, pemanfaatan teknologi, dan pendidikan masyarakat untuk mengatasi stigma. Dengan tindakan bersama, diharapkan ada kemajuan yang signifikan menuju penghapusan kanker serviks di Persemakmuran.
Sumber Asli: thecommonwealth.org