Metode Baru Tingkatkan Deteksi Kanker Prostat untuk Lesi Menantang

Penelitian baru-baru ini mengeksplorasi efektivitas PSAD berbasis zona transisi dalam mendeteksi kanker prostat signifikan klinis pada lesi PI-RADS 3. Dengan menganalisis data dari 154 pasien, penelitian menemukan bahwa kombinasi TZPSAD, TZ-ratio, dan usia menunjukkan kemampuan diagnostik tertinggi. Temuan ini berpotensi mengurangi biopsi yang tidak perlu dan memperbaiki panduan klinis dalam mendeteksi kanker prostat.

Studi baru ini mengeksplorasi efektivitas densitas antigen spesifik prostat (PSAD) berbasis zona transisi untuk mendiagnosis kanker prostat signifikan secara klinis (csPCa) pada lesi dengan skor PI-RADS 3. Penelitian di Rumah Sakit Yancheng menunjukkan tantangan mendeteksi csPCa karena sekitar 36% lesi PI-RADS 3 ternyata bersifat ganas. Ini menyebabkan banyak biopsi yang tidak perlu dan komplikasi. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor terkait volume prostat, terutama PSAD yang disesuaikan dengan metrik zona transisi (TZ).
Data dikumpulkan selama lima tahun, dari September 2018 hingga Agustus 2023, melibatkan 154 pasien yang menjalani pencitraan resonansi magnetik multiparametrik (mpMRI) dan biopsi yang dipandu fusi. Dari jumlah tersebut, 28 pasien didiagnosis csPCa. Hasil penelitian menunjukkan AUC untuk PSAD, TZPSAD, dan TZ-ratio masing-masing adalah 0.644, 0.714, dan 0.746. Kombinasi TZPSAD, TZ-ratio, dan usia menghasilkan AUC tertinggi sebesar 0.838, menunjukkan peningkatan kinerja diagnostik.
“TZPSAD dan TZ-ratio ditemukan menjadi prediktor independen untuk membedakan csPCa di antara lesi TZ yang dikategorikan sebagai PI-RADS 3,” lapor penulis studi. Ini menunjukkan pentingnya menggunakan indikator tersebut, yang dapat mengurangi prosedur yang tidak perlu. Analisis komparatif menunjukkan bahwa PSAD kurang efektif dibandingkan dengan TZPSAD dan TZ-ratio dalam memprediksi csPCa.
Temuan ini dapat menandakan pergeseran menuju teknik diagnostik yang lebih tepat untuk kanker prostat, dengan potensi untuk memperbaiki pedoman klinis dan mengurangi beban kesehatan terkait dengan biopsi yang tidak perlu. Penelitian lebih lanjut mungkin mencakup studi multicenter yang lebih besar untuk memvalidasi hasil ini dan menetapkan ambang batas TZ yang lebih definitif.

Kanker prostat menjadi malignansi yang paling umum kedua dan menjadi penyebab kematian signifikan bagi pria di seluruh dunia, dengan sekitar 1,2 juta kasus baru setiap tahunnya. Meskipun ada kemajuan, lesi dengan skor PI-RADS 3 yang menunjukkan temuan yang tidak pasti sangat sulit untuk didiagnosis. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi diagnostik dengan fokus pada pemanfaatan variabel terkait zona transisi untuk mendiagnosis csPCa.

Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan TZPSAD dan TZ-ratio secara signifikan meningkatkan kemampuan dalam mendiagnosis kanker prostat di antara lesi dengan skor PI-RADS 3. Dengan AUC kombinasi yang lebih tinggi, pendekatan ini menunjukkan potensi untuk mengurangi prosedur yang tidak perlu dan memperbaiki manajemen pasien. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengonfirmasi temuan dan menetapkan ambang yang lebih jelas untuk pengukuran TZ.

Sumber Asli: evrimagaci.org

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *